Seni Kontekstual Mengemas Teater Berbasis Tradisi

Yudiaryani, - (2015) Seni Kontekstual Mengemas Teater Berbasis Tradisi. In: Diskusi Publik bertema “Kritik Sosial Melalui Pendekatan Kebudayaan” yang diselenggarakan oleh UKM Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 21 April 2015, Jakarta.

[img]
Preview
Text
Seni Kontekstual Membangun Karakter Bangsa.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Kehadiran seni teater modern di Indonesia tidak terlepas dari sejarah kehadiran seni teater di daerah-daerah di Indonesia. Istilah ‘modern’ merujuk pada situasi dalam ruang dan waktu masa kini, dan merupakan cara melihat perkembangan dan perubahan teater di daerah-daerah menjadi bentuk teater masa kini bercita rasa Indonesia. Terjadi pergeseran konteks cipta, rasa, karsa, dari kehendak seniman yang bersifat tradisional menjadi kehendak yang bersifat nasional. Istilah ’tradisional’ diartikan sebagai pertunjukan teater yang sesuai dengan tradisi, yaitu sesuai dengan kerangka pola bentuk maupun pola penerapan yang selalu berulang. Identitas pertunjukan teater tradisional di Indonesia adalah pertunjukan yang terkait pada tradisi, atau yang mempunyai tradisi di Indonesia dan dibentuk melalui gagasan tradisionalisme. Pertunjukan tradisional merupakan bagian dari pengalaman nyata seniman tradisional di Indonesia. Istilah “nasional” terkait dengan nasionalisme sebagai suatu paham kebangsaan. Nasionalisme adalah wujud perlawanan ideologi terhadap kolonialisme, perlawanan terhadap konservatisme. Oleh karena itu, nasionalisme Indonesia harus dipahami dengan latar belakang sejarah kolonialisme di bumi Nusantara. Namun ancaman laten nasionalisme mengarah kepada disintegrasi. Kondisi ini benar-benar harus diwaspadai karena pada dasarnya nasionalisme mengambil peran sebagai perekat bentuk integrasi. Nasionalisme menjadi suatu entitas politik yang terdiri atas warga negara yang walaupun berbeda latar belakang ras, etnik, agama, budaya, dan golongan, tetapi mempunyai kehendak yang kuat untuk bersatu di bawah payung negara nasional dan di dalam suatu wilayah yang jelas batas-batasnya. Maka negara Indonesia terbentuk mengikuti konsep kebangsaan, yaitu menjadi satu negara kebangsaan berbentuk republik dengan mengakui kekhasan daerah-daerah. Teater modern adalah bentuk pertunjukan teater masa kini di Indonesia. Istilah ”Indonesia” sendiri sudah mengandung sifatnya yang modern. Secara budaya, teater Indonesia merupakan sebuah gejala baru kesenian di abad ke-20. Bukan saja teater tersebut menggunakan bahasa Indonesia sebagai salah satu cirinya, tetapi juga yang paling dasar adalah semangat, cita-cita, dan sejarahnya sangat erat terikat, bahkan dapat dikatakan ”senyawa” dengan dinamika bangsa dan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah masyarakat multikultural. Keanekaragaman tersebut tergambar dalam sebuah perjalanan panjang kehadiran pertunjukan teater Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa teater Indonesia dengan perkembangan sejarah dan watak alaminya merupakan bentuk multikulturalisme. Pertama, ia menyerap elemen-elemen teater daerah. Elemen-elemen ini bergabung dalam suatu cara tertentu dengan kemungkinan percampuran baru yang unik yang mengekspresikan sebuah kepekaan yang Indonesia. Kedua, teater Indonesia ketika berkomunikasi dengan orang Indonesia harus menyelesaikan masalah-masalah yang datang dari fakta bahwa orang Indonesia kebanyakan bikultural, yaitu berbicara dalam kerangka budaya Indonesia dan daerah. Ketiga, teater Indonesia merupakan ekspresi dari aspirasi dan kepekaan orang-orang Indonesia. Hanya orang Indonesia dengan kepekaan (yang) Indonesia mampu memahami persoalan yang dihadapi Indonesia, baik sebagai bangsa maupun negara. Multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas plural kehidupan. Nilai multikulturalisme mencakup tentang gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat di suatu negara yang beragam dari segi etnis, budaya, dan agama, tetapi tetap memiliki cita-cita yang sama untuk mengembangkan semangat mempertahankan keragaman tersebut. Kondisi geografis Nusantara digambarkan sebagai untaian ribuan pulau besar dan kecil (nusa), sebanyak 17.504 (Dishidros TNI-AL), yang tersebar dan terbentang di sepanjang khatulistiwa, terletak pada posisi silang dunia yang sangat strategis (antara), baik di antara dua samudra maupun dua benua dengan segala kosenkuensinya dan berbagai pengaruh lintasan di seluruh aspek kehidupan nasional. Dengan demikian, kata nusa dan antara yang dirangkai ke dalam satu pengertian Nusantara akan terus digunakan untuk memaknai keseluruhan dan keutuhan wilayah Indonesia. Masyarakat bangsa Indonesia sangat majemuk. Kondisi geografi “pulau ruang hidup” yang sangat beragam dan berbeda secara alamiah membawa pengaruh pada karakter masyarakat yang memiliki perbedaan cukup tinggi.

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Creators:
CreatorsNIM
Yudiaryani, -UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Teater, Tradisi
Subjects: Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan)
Teater > Pengkajian seni teater (dramaturgi)
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater
Depositing User: agus tiawan AT
Date Deposited: 31 May 2017 04:03
Last Modified: 31 May 2017 04:03
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1713

Actions (login required)

View Item View Item