Eksplorasi Budaya Batak Toba Dalam Grup Musik “Martona” Di Yogyakarta

Sabarito Marbun, Govind (2024) Eksplorasi Budaya Batak Toba Dalam Grup Musik “Martona” Di Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Govind Sabarito Marbun_2024_BAB PENUTUP.pdf

Download (785kB)
[img] Text
Lembar Persetujuan Govind Sabarito Marbun.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (421kB) | Request a copy
[img] Text
Govind Sabarito Marbun_2024_FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
Govind Sabarito Marbun_2024_BAB I Pendahuluan.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Grup Musik Martona merupakan kumpulan mahasiswa perantau asal Tanah Batak yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Nama "Martona" sendiri diambil dari bahasa Batak yang berarti "berpesan". Eksplorasi Budaya Batak Toba Dalam Grup Musik “Martona” Di Yogyakarta ini menggunakan Metode penelitian Kualitatif dengan Observasi secara langsung, Dokumentasi, dan wawancara. Untuk membahas dua rumusan masalah tentang selera pasar dan adaptasi, digunakan teori Habitus oleh Pierre Bourdieu dan teori akulturasi budaya oleh Melville J. Herskovits konsep habitus dalam teori Pierre Bourdieu dapat dilihat dari bagaimana Martona membawa dan mempertahankan nilai-nilai budaya Batak Toba dalam bermusik, meskipun berada di lingkungan baru yaitu Yogyakarta. Habitus mereka sebagai mahasiswa perantau dari Tanah Batak membentuk selera, preferensi, cara berpakaian, cara berpikir, dan cara bertindak dalam mengekspresikan musik etnik Batak. Teori akulturasi budaya dari Melville J. Herskovits menjelaskan proses sosial ketika suatu kelompok dengan budaya tertentu dihadapkan dengan unsur unsur budaya asing yang berbeda. Dalam kasus Martona, mereka menghadapi proses akulturasi budaya Batak dengan budaya-budaya lain di Yogyakarta. Keberhasilan Martona terletak pada kemampuannya menjaga keseimbangan antara mempertahankan habitus musik Batak Toba dan mengakomodasi selera pasar (arena) di Yogyakarta. Hal tersebut didukung oleh modal yang dimiliki para personil Martona, yaitu modal simbolik (penghargaan terhadap budaya Batak), modal sosial (jaringan dengan komunitas Batak di Yogyakarta) dan modal budaya (penguasaan terhadap musik tradisional Batak). Lima dari beberapa hasil adaptasi Martona yakni Adaptasi lagu Industry Baby dengan Instrumen Batak Toba, anthem porsenigama dengan paduan instrumen Batak Toba, lagu dangdut koplo dengan komponen musik Batak Toba, ansambel gondang sabangunan pada acara Bona Taon Sipituama, Festival Klangenan Bantul dengan konsep band etnik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Sabarito Marbun, Govindnim2010773015
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorAryandari, Citranidn0025077901
ContributorSupeno, Yoganidn0005019104
Department: KODEPRODI002005#ETNOMUSIKOLOGI
Uncontrolled Keywords: Martona, Batak Toba, Eksplorasi, Budaya, Musik
Subjects: Etnomusikologi
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi
Depositing User: Govind Sabarito Marbun
Date Deposited: 02 Aug 2024 01:41
Last Modified: 02 Aug 2024 01:41
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17308

Actions (login required)

View Item View Item