Marnah Si Perdai

Hidayah, Rahmad (2024) Marnah Si Perdai. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
RAHMAD HIDAYAH_2024_FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (17MB) | Request a copy
[img] Text
RAHMAD HIDAYAH_2024_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
RAHMAD HIDAYAH_2024_BAB IV.pdf

Download (300kB)
[img] Text
RAHMAD HIDAYAH_2024_KARYA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (90kB) | Request a copy
[img] Text
RAHMAD HIDAYAH_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (248kB) | Request a copy
Official URL: https://www.youtube.com/watch?v=1NhtREJXb4Q

Abstract

Marnah Si Perdai merupakan sebuah karya tari tipe dramatik yang menginterpretasikan rasa penyesalan seorang pendekar sakti dari Tanah Karo yang dikenal dengan Si Perik Gurda-Gurdi. Ia merupakan salah satu karakter tokoh legenda yang diabadikan dalam Tari Gundala-Gundala yang digambarkan sebagai seekor “burung”. Kisah cintanya kepada seorang Putri raja menarik perhatian karena ia rela mengubah dirinya yang sakti mandraguna menjadi seekor burung dengan paruh dan ekor yang sangat indah. Sayangnya tanpa ia sadari, usaha tersebut malah akan menjadi petaka yang merenggut nyawanya. Terbunuhnya Si Perik Gurda-Gurdi menyisakan rasa duka yang mendalam bagi masyarakat Tanah Karo. Sebagian masyarakat percaya, bahwa rasa duka akan kepergian Si Perik Gurda-Gurdi akan menurunkan berkat berupa hujan hingga masyarakat memfungsikan Tari Gundala-Gundala sebagai ritual upacara adat untuk menurunkan hujan (ndilo wari udan). Mode penyajian yang digunakan dalam karya tari Marnah Si Perdai ialah secara representasional dan simbolis dengan menggunakan metode penciptaan yang meliputi eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan evaluasi. Penggunaan dua mode tersebut untuk menyampaikan pesan melalui gerak simbolis yang mengandung makna dan juga menggunakan properti, kostum, dan setting artistik yang menjadi aspek pendukung dalam pertunjukannya. Dalam karya tari Marnah Si Perdai, tipe yang terdapat ialah tipe dramatik karena dalam karya tari ini menggunakan cerita dan menggunakan gerak maknawi. Tari Gundala-Gundala merupakan salah satu tari topeng tradisi masyarakat Karo yang berfungsi sebagai upacara ndilo wari udan (upacara pemanggil hujan) pada musim kemarau yang berkepanjangan. Tarian ini merupakan salah satu pertunjukan tari yang mengandung unsur seni teaterikal tradisi yang cukup terkenal di Sumatera Utara. Dalam perkembangannya, tarian ini juga berfungsi sebagai hiburan yang biasanya ditampilkan pada acara tahunan masyarakat Karo seperti Festival Bunga dan Buah Tanah Karo.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Hidayah, Rahmadnim2011907011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorDadijono, Darmawannidn0017096704
ContributorPrasetyorini, Arjuninidn0027068906
Department: KODEPRODI364001#SENITARI
Uncontrolled Keywords: Si Perik Gurda-Gurdi, Tari Gundala-Gundala, Tradisi Masyarakat Tanah Karo
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: Rahmad Hidayah
Date Deposited: 05 Aug 2024 01:27
Last Modified: 05 Aug 2024 01:27
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17556

Actions (login required)

View Item View Item