Fernando Pardede, Mario (2024) Transformasi Reinstrumentasi dalam Ansambel Gondang Sabangunan, Studi Kasus Ritual Saur Matua. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Mario Fernando Pardede_2024_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (701kB) | Request a copy |
|
Text
Mario Fernando Pardede_2024_BAB 1.PDF Download (2MB) |
|
Text
Mario Fernando Pardede_2024_PENUTUP.PDF Download (994kB) |
|
Text
FORM-PERNYATAAN-PERSETUJUAN-PUBLIKASI (TELAH DI ISI)pdf.pdf Download (62kB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan berlandaskan kegelisahan yang terjadi di upacara ritual pada masyarakat Batak Toba dengan transformasi dan reinstrumentasi ansambel Gondang sabangunan dengan penggabungan suatu instrumen musik Barat (keyboard) sebagai bagian dari ansambel Gondang sabangunan dalam upacara ritual kematian saur matua, faktor-faktor yang menjadi landasan sebuah perubahan secara fungsi dan akseptasi masyarakat serta penatua adat dengan perubahan gondang sabangunan sebagai musik pengiring untuk menyampaikan doa-doa kepada yang Maha kuasa (Mula Jadi Na Bolon) pada upacara ritual kematian saur matua. Konsep teori Adorno dan Horkheimer dalam tulisannya yang berjudul Dialectic of Enligtment yang diterbitkan pada tahun 1947 dengan berisikan tulisan kritik terhadap pemikiran masyarakat modern, memaparkan bahwa modernisasi pada awalnya memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk sebuah kebebasan, namun hal ini mengarahkan kepada pemikiran yang baru dengan ketergantungan berdasarkan modernisasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis seni yang menggunakan pendekatan studi kasus dalam konteks upacara ritual kematian saur matua Creswell (2016). Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif terdapat teknik pengumpulan data, yang terdiri dari primer dan sekunder, kedua hal tersebut ditempuh dengan beberapa tahap untuk mendapatkan data dengan cara pangamatan langsung, pengamatan tidak langsung, wawancara yang mendalam dengan narasumber dan melakukan studi pustaka dilakukan secara berlangsung sepanjang proses penelitian. Hasil dari penelitian ini memaparkan; 1) Kurangnya pemahaman masyarakat Batak Toba terhadap tradisi yang didasari dengan pengetahuan dan pola pikir yang telah dibentuk oleh modernisasi sebuah perkembangan zaman. 2) Perkembangan Gondang Sabangunan dengan menambahkan instrumen keyboard dalam ansambel Gondang Sabangunan menjadi suatu kebaharuan semu, yang nantinya akan meninggalkan nilai spiritual pada upacara ritual kematian saur matua. 3) Penggiringan melalui beberapa media yang menjadi komsumsi pada masyarakat Batak Toba menggiring beberapa pemahaman yang mengungkung pada suatu modernisasi perkembangan teknologi dan penawaran industri terhadap kebaharuan yang terus-menerus dihadirkan para penguasa elit global, tawaran yang hadir menjadi suatu yang kebiasaan diharapkan.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Tranformasi, Instrumentasi, Gondang Sabangunan, Ritual Batak Toba, Saur matua | ||||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | Mario Fernando Pardede | ||||||
Date Deposited: | 08 Aug 2024 02:02 | ||||||
Last Modified: | 28 Oct 2024 08:05 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17647 |
Actions (login required)
View Item |