Sudaryanto, Sudaryanto (2009) Penyajian Gending-Gending Tradisi : Babar Layar, Longkrang, Bondhet Dan Titipati. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (72MB) | Request a copy |
|
Text
BAB I.pdf Download (11MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (3MB) |
Abstract
Karawitan merupakan salah satu jenis musik tradisi yang begitu besar berperan dan bermanfaat sebagai salah satu media ungkap serta sarana pembentukan citra, kepribadian, karakter atau identitas dari seseorang atau kelompok orang. Pada hakikatnya praktik karawitan merupakan tuturan pragmatis atas sekumpulan gagasan atau nilai-nilai yang berakar dari kebudayaan masyarakat yang diekspresikan dalam bentuk karya komposisi musikal melalui tindakan-tindakan kreatif seniman. Karawitan gaya Yogyakarta dalam garap gendingnya lebih populer pada garap gending soran, yaitu gending yang disajikan dengan volume keras yang lebih menonjolkan garap instrumen wingking, meliputi instrumen balungan, bonang, kenong, kempul dan gong, sehingga karakter musikalnya terkesan agung, mungguh, gagah, greget dan keras, namun juga banyak memiliki gending garap lirihan, yaitu dengan lebih menonjolkan garap instrurnen depan, di antaranya gender, rehab, kendang, garnbang, suling, siter disertai garap vokal. Penyajian dan penulisan ini merupakan salah satu upaya untuk menggali dan melestarikan gending-gending gaya Yogyakarta. Gending Bahar Layar adalah gending dengan garap soran. Gending Longkrang merupakan gending lirihan yang mempunyai spesifikasi dalam hal bentuk. Gending Bedhayan Bondhet digunakan untuk iringan tari Bedhaya Bondhet. Gending Titipati dalarn penyajian dan penulisan ini difungsikan sebagai iringan pakeliran wayang kulit gaya Yogyakarta pada adegan kedhatonan. Dalam hubungannya dengan seni pertunjukan tradisional lainnya, gending rnampu memposisikan diri dan berperan secara ganda sesuai sifat, karakter, dan bangunan suasana yang dikehendaki oleh masing-masing jenis seni pertunjukan tradishnal yang memanfaatkannya. Ia dapat hadir sebagai ilustrasi, pembingkai dan menyatu. Dikaji dari sisi estetik musikalnya menunjukkan bahwa keindahan penyajian gending terletak pada hubungan timbal balik antara tabuhan instrumen satu dengan lainnya. lnteraksi tersebut membentuk garap musikal yang utuh. Dari bangunan garap itu terwujud berbagai karakter dan berbagai kesan "rasa estetik" seperti sedih, sigrak, prenes , gagah, gecul, sereng dan agung.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91211#SENI KARAWITAN | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Gending Tradisi, Babar Layar, Longkrang | |||||||||
Subjects: | Karawitan | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Karawitan | |||||||||
Depositing User: | jody JS Santoso | |||||||||
Date Deposited: | 15 Aug 2024 08:06 | |||||||||
Last Modified: | 15 Aug 2024 08:06 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17974 |
Actions (login required)
View Item |