Dinata, Andre (2023) Rejung Dalam Upacara Pernikahan Adat Besemah Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
ANDRE DINATA_2023_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
|
Text
ANDRE DINATA_2023_BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
ANDRE DINATA_2023_BAB PENUTUP.pdf Download (1MB) |
|
Text
pernyataan publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (223kB) | Request a copy |
Abstract
Rejung merupakan musik yang berpadu dengan sastra lisan atau sastra tutur yaitu pantun atau prosa dengan iringan instrumen musik Gitar Tunggal. Dalam penyajiannya kesenian Rejung bisa ditampilkan secara tunggal dan berpasangan. Rejung pada umumnya ditampilkan secara tunggal tanpa mengiringi apapun dan dapat disajikan dalam berbagai prosesi kecuali kematian, karena Rejung bersifat bahagia, syukuran dan hiburan. Khusus pada pernikahan adat, Rejung digunakan sebagai bagian dalam tari Gadis Tekungkung. Pertunjukan Rejung ditampilkan pada upacara pernikahan adat Besemah yang menyajikan lagu Gadis Tekungkung untuk mengiringi sebuah tarian yang dinamai tarian Gadis Tekungkung. Sehingga muncul rumusan masalah mengenai bagaimana bentuk penyajian Rejung dalam upacara pernikahan adat Besemah dan apa makna lirik dari lagu Gadis Tekungkung dalam upacara pernikahan adat Besemah Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan etnomusikologis, dengan strategi etnografi studi kasus dan teknik pengumpulan data meliputi studi lapangan, observasi, dokumentasi, wawancara, studi pustaka dan melakukan analisis data. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, Rejung Gadis Tekungkung ditampilkan pagi hari jam 10:00 WIB sebagai pembuka dalam acara resepsi pernikahan adat Besemah, dalam penyajiannya terdapat lagu Rejung Gadis Tekungkung yang dimainkan oleh pemusik yang berpasangan yaitu perempuan yang bernyanyi dan laki-laki yang memainkan Gitar Tunggal pada saat lagu dinyanyikan tarian Gadis Tekungkung pun menari di atas pelaminan bersama pengantin perempuan yang menikah. Dalam analisis makna lagu Gadis Tekungkung menceritakan ratapan haru seorang gadis yang hendak menikah, karna di dalam liriknya menggambarkan batasan-batasan dan ikatan-ikatan gerak perempuan Besemah dalam menjalani kehidupan atau keputusan dalam hidup. Lagu ini mengisahkan seorang gadis yang hidupnya terikat keluarga dan adat. Sehingga seorang gadis itu tidak bisa hidup bebas, setelah ia menikah pun kebebasan itu juga tidak ada bahwa dirinya sepenuhnya dipegang oleh suaminya. Maka dapat disimpulkan aliran dalam kesustaraan Indonesia pada lirik lagu Gadis Tekungkung menggunakan aliran determinisme yaitu aliran yang mengajarkan bahwa kemana manusia itu sebenarnya tidak merdeka dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting, sebab segala tindakannya kelak itu sudah terpasti lebih dahulu.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI364015#ETNOMUSIKOLOGI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | rejung, gadis tekungkung, besemah, pernikahan adat besemah | |||||||||
Subjects: | Etnomusikologi Penciptaan dan pengkajian seni Seni Musik |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi | |||||||||
Depositing User: | ANDRE DINATA | |||||||||
Date Deposited: | 20 Aug 2024 01:27 | |||||||||
Last Modified: | 20 Aug 2024 01:27 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/18198 |
Actions (login required)
View Item |