Wisetrotomo, Suwarno (2018) Meniti ombak di era milenial (Problem di sekitar dungsi seni, dan kritik kebudayaan). Pidato ilmiah pada dies natalis ISI Yogyakarta ke XXXIV. ISI Yogyakarta, Yogyakarta.
Text
MENITI OMBAK DI ERA MILENIAL (PROBLEM DI SEKITAR FUNGSI SENI, DAN KRITIK KEBUDAYAAN)_0001.pdf Download (13MB) |
Abstract
Saya meyakini, seni dan praktik seni memiliki mental disrupsi sejak berada dalam pikiran, dalam proses, hingga karya seni dilahirkan. Jika kini kita dipusingkan oleh banalitas pikiran, wacana, pasar, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama, maka praktik seni merupakan penawar yang ampuh, karena kemampuannya "lintas iman" serta menyodok jantung kesadaran. Percakapan seni hari ini melampaui persoalan sekadar bentuk dan ekspresi seni, tetapi terkait dengan multifungsi yang bisa diperankan. Betapa, seni kuwi ngeselke, ning ora entuk leren (berkesenian itu melelahkan, tetapi tidak boleh berhenti). Sepe1ii halnya pekerjan yang lainnya, pengalaman mengalami sungguh amat berguna untuk modal membagikan pengalaman dan pengetahuannya itu kepada banyak orang. Setiap orang, setiap seniman, seluruh akademisi berada dalam gelombang milenial dan disrupsi, yang intinya, meminjam dunia sepak bola Italia, harus bermental "joga bonito" - gaya menyerang yang indah. Harus menyerang, karena gaya bertahan dengan alasan "main aman" sudah kuno, di samping gaya bertahan adalah jauh dari semangat disrupsi.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Subjects: | Seni Murni > Seni Lukis | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Seni Murni > Seni Lukis | ||||
Depositing User: | Agustiawan Agustiawan | ||||
Date Deposited: | 23 Dec 2024 03:55 | ||||
Last Modified: | 23 Dec 2024 03:55 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/18897 |
Actions (login required)
View Item |