Ardiansyah, Yogi (2024) Teks dan Pola Bangunan Lakon Sesaji Rajasuya Sajian Ki Mujoko Joko Raharjo. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Yogi Ardiansyah_2025_FULL TEKS.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Yogi Ardiansyah_2025_BAB I.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Yogi Ardiansyah_2025_BAB IV KESIMPULAN.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Yogi Ardiansyah_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (248kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bangunan lakon Sesaji Rajasuya sajian Ki Mujoko Joko Raharjo yang di dalamnya terdapat adegan flashback. Data penelitian ini adalah rekaman pertunjukan wayang kulit lakon Sesaji Rajasuya sajian Ki Mujoko Joko Raharjo (SRMJ). Rekaman tersebut berbentuk rekaman audio yang diunggah channel youtube Dalang SAN Channel. Teori yang digunakan untuk analisis adalah pola bangunan lakon Aris Wahyudi. Pola bangunan lakon adalah pembagian lakon dalam tiga pathet, masing-masing pathet memiliki urutan adegan yang mapan. Pola bangunan lakon terdiri dari lakon, jejer, adegan, dan peristiwa. Masing-masing unsur tersebut menunjukkan adanya interrelasi, baik dalam tataran jejer maupun adegan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, wawancara, transkripsi, dan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lakon Sesaji Rajasuya merupakan jenis lakon baku karena cerita lakon Sesaji Rajasuya bersumber dari cerita epos Mahabarata bagian Sabha Parwa. Kedua, lakon SRMJ terdiri dari tiga pathet yaitu pathet nem, pathet sanga, dan pathet manyura. Ketiga, lakon SRMJ memiliki 6 jejer, 22 adegan, dan 5 adegan perang, dimana masing-masing unsur tersebut saling berelasi membentuk pola bangunan lakon. Keempat, munculnya teknik flashback dalam lakon SRMJ menyebabkan perubahan pola bangunan lakon wayang yang distandartkan. Beberapa perubahan yang terjadi adalah hilangnya beberapa adegan seperti adegan bodholan jejer, adegan kendel gapuran, adegan kedhatonan, adegan paseban jawi, jejer magak, adegan alas-alasan, adegan jangkrik genggong, dan adegan perang sintren. Kelima, munculnya teknik flashback sebanyak dua kali menyebabkan cerita tidak berjalan maju seperti lakon wayang pada umumnya, tetapi cerita bergerak mundur ke waktu/peristiwa sebelumnya sebanyak dua kali yaitu peristiwa Kresna bersama Werkudara dan Janaka membunuh Jarasandha dilanjutkan peristiwa kematian Briyadrata. Keenam, lakon SRMJ sebenarnya hanya terdiri dari satu jejer yang dilanjutkan kematian Supala sampai tancep kayon karena rangakaian jejer dan adegan yang lain merupakan cerita Kresna dalam jejer Ngamarta.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91241#PEDALANGAN | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pola bangunan lakon, Sesaji Rajasuya, Ki Mujoko Joko Raharjo | |||||||||
Subjects: | Pedalangan | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan | |||||||||
Depositing User: | Yogi Ardiansyah | |||||||||
Date Deposited: | 23 Jan 2025 02:02 | |||||||||
Last Modified: | 23 Jan 2025 02:02 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/19031 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |