Wisnu Marga Pratama, Lucky (2024) Nenek Moyangku Seorang Petani. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Lucky Wisnu Marga Pratama_2024_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Lucky Wisnu Marga Pratama_2024_BAB I.pdf Download (440kB) |
![]() |
Text
Lucky Wisnu Marga Pratama_2024_BAB PENUTUP.pdf Download (141kB) |
![]() |
Text
Lucky Wisnu Marga Pratama_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (68kB) | Request a copy |
![]() |
Video
Lucky Wisnu Marga Pratama_2024_LAMPIRAN 1.pdf_mpeg_mp3_ dsb).pdf Restricted to Repository staff only Download (58kB) | Request a copy |
![]() |
Video
view_usp=drive_link Restricted to Repository staff only Download (95kB) | Request a copy |
Abstract
Karya “Nenek Moyangku Seorang Petani” adalah sebuah karya yang menelisik lebih jauh atas memori kultur agraris untuk memahami energi leluhur dan menerjemahkan alam menjadi sebuah pesan tutur yang dipresentasikan dalam dua bentuk penyajian, yaitu bentuk film eksperimental dan pertunjukan tari secara langsung. Dengan mengambil tema mengenai rasa kehilangan yang dirasakan pada tradisi wiwitan di Desa Gatak, Bokoharjo, Prambanan akibat perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Koreografi ini menggunakan metode Creating Through Dance yang dikembangkan oleh Alma Hawkins, mencakup eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan evaluasi. Penyusunan koreografi, didasarkan pada kalender Pranata Mangsa sebagai pedoman masyarakat tani menuju tradisi wiwitan, yaitu Mangsa Kapat yaitu gambaran petani saat memulai ritual tradisi ini dengan membajak sawah menggunakan kerbau. Kedua merupakan Mangsa Kanem yaitu saat petani mulai menanam dengan hati-hati lahan yang telah disiapkan, dan yang terakhir Mangsa Dhesta yang merupakan saat dimana petani melihat orion serta petanda dari langit dan bintang akan waktu wiwitan dimulai. Karya yang lahir dari penggalian tradisi wiwitan, sebuah tradisi yang semakin terlupakan di Desa Gatak, Bokoharjo, Prambanan yang merupakan tempat kelahiran penata. Kehilangan tradisi wiwitan ini terkait erat dengan modernitas yang mempengaruhi perubahan kebiasaan masyarakat, yang perlahan-lahan meninggalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama mereka. Harapannya, karya ini tidak hanya menjadi media ekspresi artistik saja, melainkan dapat menjadi ruang refleksi penata ataupun penonton tentang nilai-nilai tradisi yang mungkin saja akan segera terlupakan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI002005#SENI TARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | pertanian, Wiwitan, Pranata Mangsa, kehilangan | |||||||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | |||||||||
Depositing User: | Lucky Wisnu Marga Pratama | |||||||||
Date Deposited: | 03 Feb 2025 04:56 | |||||||||
Last Modified: | 03 Feb 2025 04:56 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/19290 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |