Zultisari, Viranda (2024) Performativitas gender dalam penggunaan nail art pada "Laki - laki". Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
VIRANDA ZULTISARI_2025_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
![]() |
Text
VIRANDA ZULTISARI_2025_BAB I.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
VIRANDA ZULTISARI_2025_BAB PENUTUP.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
VIRANDA ZULTISARI_2025_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Text
VIRANDA ZULTISARI_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Download (354kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji fenomena penggunaan nail art oleh laki-laki dalam konteks budaya yang masih terikat pada stereotip gender yang konvensional. Rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana laki-laki memaknai praktik nail art, yang umumnya dianggap dengan feminin, serta faktor-faktor pendorong di balik adopsi praktik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggali latar belakang laki-laki yang menggunakan nail art, mengidentifikasi hubungan antara nail art dan performativitas gender menggunakan pandangan Butler, serta menganalisis peran gender dalam pemilihan desain nail art lewat warna dan bentuk dengan konsep Kandinsky. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, yang memungkinkan peneliti untuk mengetahui pengalaman subjektif narasumber secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nail art berfungsi sebagai media ekspresi visual, mencerminkan perasaan, emosi, dan nilai-nilai pribadi narasumber, yang beragam latar belakang sosial dan budaya. Laki-laki yang menggunakan nail art tidak hanya menghias kuku, tetapi juga mengekspresikan diri di luar harapan budaya heteroseksual yang menekankan maskulinitas. Warna dan motif tertentu dalam nail art sering kali dianggap feminin, sehingga banyak laki-laki merasa tertekan untuk menghindarinya karena takut melewati batasan maskulinitas yang dibangun oleh masyarakat. Selain itu, penelitian juga mengungkapkan adanya penolakan dari lingkungan sosial, termasuk keluarga dan teman, terhadap penggunaan nail art oleh laki-laki, yang menunjukkan bahwa praktik ini masih dianggap tidak pantas dalam konstruksi sosial yang berlaku. Namun, seiring waktu, terdapat pergeseran dalam pandangan masyarakat yang semakin menerima bahwa laki-laki juga dapat mengekspresikan diri melalui nail art. Hal ini menandai perubahan signifikan dalam batasan peran gender, di mana maskulinitas tidak lagi dipahami sebagai sifat yang kaku dan dominan, melainkan sebagai karakter yang lebih fleksibel dan beragam.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | performativitas gender, nail art, ekspresi diri, kontruksi sosial. | ||||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | Viranda Zultisari | ||||||
Date Deposited: | 04 Feb 2025 01:39 | ||||||
Last Modified: | 04 Feb 2025 01:39 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/19314 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |