Wina Tirta, Ayu (2025) Metode Pembelajaran Tari Bali Oleh I Ketut Gede Bendesa Bagi Murid Tunarungu dan Adhd di Sanggar Tari Sekar Dewata Bali. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.
![]() |
Text
Ayu Wina Tirta_2025_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Ayu Wina Tirta_2025_BAB I.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Ayu Wina Tirta_2025_BAB IVpdf.pdf Download (635kB) |
![]() |
Text
Ayu Wina tirta_2025_Lembar Pernyataan.pdf Restricted to Repository staff only Download (240kB) | Request a copy |
Abstract
Kemampuan dasar seperti kesadaran menggerakkan tubuh, kesadaran spasial, mendengarkan musik, mampu memperhatikan gerakan, serta visualisasi keterampilan dan ingatan yang baik, merupakan modal utama bagi seseorang dalam menari untuk dapat memproses informasi dan mengubahnya menjadi praktik. Kenyataannya, tidak semua orang lahir dengan kemampuan dasar tersebut. Terdapat orang - orang yang lahir dan memiliki keterbatasan tertentu, atau sering disebut dengan penyandang disabilitas. Keterbatasan pada disabilitas, bukan menjadi suatu halangan bagi mereka untuk dapat menari. Sanggar Tari Sekar Dewata Bali merupakan salah satu sanggar tari, yang memiliki murid disabilitas tunarungu dan ADHD. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh I Ketut Gede Bendesa dalam pembelajaran Tari Bali bagi murid disabilitas tunarungu dan ADHD di Sanggar Tari Sekar Dewata Bali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan teori milik J. R. David yang tertera dalam buku berjudul Strategi Pembelajaran, yang ditulis oleh Adul Majid. Didukung dengan Jurnal Seni Tari yang berjudul “Metode Pembelajaran Seni Tari bagi Siswa Tunarungu Tingkat Sekolah Menengah Pertama di SLB N Slawi Kabupaten Tegal” tahun 2022, yang ditulis oleh Suci Nur Hikmah & Malarsih. Kedua teori tersebut dipinjam oleh peneliti, untuk mengetahui metode pembelajaran Tari Bali yang digunakan oleh I Ketut Gede Bendesa bagi murid tunarungu dan ADHD di Sanggar Tari Sekar Dewata Bali. Hasil analisis menunjukkan bahwa bagi murid tunarungu, I Ketut Gede Bendesa menggunakan metode ceramah, isyarat, demonstrasi, imitasi, serta drill. Sedangkan bagi murid ADHD, I Ketut Gede Bendesa menggunakan metode ceramah, demonstrasi, imitasi, serta drill. Metode tersebut cocok diterapkan pada murid tunarungu dan ADHD, karena melalui metode - metode tersebut murid tunarungu dan ADHD berhasil memahami tarian yang diajarkan oleh I Ketut Gede Bendesa dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan murid disabilitas berhasil pentas dalam beberapa acara seni, diantaranya yaitu Parade Seni Disabilitas, Gelar Seni Pertunjukan Tari, dan Pentas Seni Batan Bingin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#TARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Metode Pembelajaran, Tari Bali, Disabilitas. | |||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Ayu Wina Tirta | |||||||||
Date Deposited: | 19 Jun 2025 07:51 | |||||||||
Last Modified: | 19 Jun 2025 07:51 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/19786 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |