Wulan Cantika Putri, Sri (2025) Desakralisasi Tari Sintren Sanggar Sekar Pandan Kota Cirebon. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
SRI WULAN CANTIKA PUTRI_2025_BAB IV.pdf Download (479kB) |
![]() |
Text
SRI WULAN CANTIKA PUTRI_2025_NASKAH PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (339kB) | Request a copy |
![]() |
Text
SRI WULAN CANTIKA PUTRI_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (381kB) |
![]() |
Text
SRI WULAN CANTIKA PUTRI_2025_BAB I.pdf Download (937kB) |
![]() |
Text
SRI WULAN CANTIKA PUTRI_2025_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tulisan ini mengupas “Desakralisasi Tari Sintren di Sanggar Sekar Pandan Kota Cirebon”. Tari Sintren merupakan kesenian tradisional yang memiliki unsur spiritual dan sakral, terutama dalam konteks budaya Cirebon. Tradisi ini dikenal dengan unsur mistis dan sakral, seperti proses kerasukan penari oleh roh leluhur. Dipercaya perlu dilakukan berbagai ritual sebelum pementasan, seperti melakukan beberapa puasa dan mandi kembang sebelum pementasan serta penari Sintren yang masih terjaga keperawanan dan kesuciannya. Namun, di Sanggar Sekar Pandan, terjadi proses desakralisasi, yaitu terjadinya penurunan kesakralan dengan tidak dilakukannya berbagai macam ritual. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Teori Kontruksi Sosial Realitas milik Peter L. Berger digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Di dalamnya membahas dialektika yang berlangsung dalam suatu proses dengan tiga “momen” simultan, yakni eksternalisasi (penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia), obyektivasi (interaksi sosial dalam dunia intersubyektifikasi yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi), dan internalisasi (individu mengidentifikasikan diri dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya). Ketiga aspek tersebut membentuk konfigurasi masyarakat yang terdiri atas individu maupun kelompok yang saling terhubung. Ketika aspek-aspek ini diimplementasikan dalam konteks struktur Tari Sintren, struktur internal Sanggar Sekar Pandan, serta dinamika masyarakat secara umum, maka terbentuklah suatu proses yang mengarah pada terjadinya desakralisasi Tari Sintren di Sanggar Sekar Pandan, Kota Cirebon. Proses desakralisasi yang terjadi mengakibatkan terjadinya transformasi budaya. Transformasi ini mencerminkan upaya masyarakat untuk menjaga keberlanjutan budaya mereka, sembari membuka diri terhadap inovasi yang memungkinkan budaya tersebut untuk terus hidup dan diterima oleh generasi muda.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#TARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Tari Sintren, Sekar Pandan, Desakralisasi | |||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Sri Wulan Cantika Putri | |||||||||
Date Deposited: | 25 Jun 2025 02:06 | |||||||||
Last Modified: | 25 Jun 2025 02:06 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/20834 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |