Umiyyi, Bidari Safi'ul (2025) Aktualisasi Tari Klana dalam Wayang Topeng Jatiduwur pada Masyarakat Jatiduwur, Kesamben, Jombang, Jawa Timur. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
BIDARI_2025_Full Teks II.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
BIDARI_2025_BAB I Pendahuluan.pdf Download (939kB) |
![]() |
Text
BIDARI_2025_BAB IV Penutup.pdf Download (359kB) |
![]() |
Text
BIDARI_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN_PUBLIKASI.pdf Download (3MB) |
Abstract
Tari Klana merupakan repertoar tari pembuka yang ditarikan secara tunggal oleh penari laki-laki. Seiring berjalannya waktu, keberadaan Tari Klana sempat mengalami penurunan hingga tidak lagi dipentaskan selama 17 tahun, dari tahun 1976-1993. Hal ini membuat tari tersebut dianggap kurang relevan dengan kondisi masyarakat yang terus berkembang. Untuk menjawab tantangan tersebut, muncul upaya aktualisasi Tari Klana oleh Sanggar Tri Purwo Budaya agar tarian tersebut menjadi fungsional dan diterima oleh masyarakat masa kini. Dari sudut pandang penelitian, proses aktualisasi akan dianalisis menggunakan teori culture and society Raymond Williams. Teori culture and society Raymond Williams mengemukakan persoalan yang ingin dikaji mengenai aktualisasi Tari Klana pada masyarakat Jatiduwur. Williams menyebutkan 3 variabel pokok yang ada dalam teori culture and society yakni 1) Institusi/Lembaga Budaya, 2) Isi Budaya, dan 3) Norma/efek budaya. Sanggar Tri Purwo Budaya berperan sebagai Lembaga budaya yang memproduksi dan menyebarkan kebudayaan dengan isi budaya berupa Tari Klana. Pengaplikasian teori ini ditinjau dari sifat masyarakat dan sistem simbol yang berlaku pada masyarakat Jatiduwur, sehingga diketahui norma apa yang berlaku pada masa sekarang. Hasil pembahasan terkait aktualisasi Tari Klana menghasilkan simbol dan norma-norma yang relevan pada masa kini. Menggunakan teori Culture and Society Raymond Williams, ditemukan tiga faktor utama dalam proses ini: Sanggar Tri Purwo Budaya sebagai lembaga budaya, Tari Klana sebagai isi budaya, dan norma sosial baru yang muncul dari keduanya. Diketahui sifat masyarakat Jatiduwur saat ini adalah masyarakat campuran, yakni kapitalis dan tradisional. Norma baru yang muncul menggeser fungsi Tari Klana dari ritual magis menjadi hiburan, sehingga sistem simbol yang digunakan bersifat profan. Proses aktualisasi Tari Klana pada masyarakat Jatiduwur dinilai berhasil sehingga melahirkan norma yang bersifat hiburan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#TARI | |||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Bidari Safi'ul Umiyyi | |||||||||
Date Deposited: | 25 Jun 2025 07:53 | |||||||||
Last Modified: | 25 Jun 2025 07:53 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21013 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |