Fungsi Tari Silampari Kayangan Tinggi dalam Kebudayaan Masyarakat di Kota Lubuklinggau

Hidayatul Hasanah, Ratih (2025) Fungsi Tari Silampari Kayangan Tinggi dalam Kebudayaan Masyarakat di Kota Lubuklinggau. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

[img] Text
RATIH HIDAYATUL_2025_FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
RATIH HIDAYATUL_2025_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
RATIH HIDAYATUL_2025_BAB IV.pdf

Download (427kB)
[img] Text
RATIH HIDAYATUL_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (217kB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Tari Silampari Kayangan Tinggi adalah tari tradisional yang berasal dari Kota Lubuklinggau dan berfungsi sebagai tarian penyambutan tamu kehormatan. Tarian ini mengandung makna tentang peri cantik yang menghilang ke kayangan tinggi, dan biasanya ditampilkan oleh enam hingga dua belas penari, tergantung pada kondisi tempat dan ruang pertunjukan. Dalam pertunjukannya, terdapat dua orang pembawa tepak yang merupakan sepasang Putra dan Putri daerah, dikenal sebagai Bujang Dere. Tepak berisi sekapur sirih digunakan sebagai simbol penghormatan kepada tamu, mencerminkan tradisi budaya masyarakat Lubuklinggau dalam menyambut kedatangan tamu. Proses penciptaan tari ini melalui perjalanan yang cukup panjang hingga akhirnya ditampilkan secara resmi pertama kali saat penyambutan Gubernur Sumatera Selatan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Kota Lubuklinggau pada tahun 2003. Pentingnya mengetahui dan memahami fungsi-fungsi yang terkandung dalam Tari Silampari Kayangan Tinggi sebagai budaya tradisi yang hidup di masyarakat hingga saat ini, menjadi alasan utama penulis melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi berdasarkan landasan teori Anya Peterson Royce yang mengupas teori antropologi tari melalui pengamatan indrawi. Sebagian besar pandangan dalam antropologi tari membicarakan tentang fungsi tari. Teori ini memasukan fungsionalisme berdasarkan kebutuhan sosial dan fungsionalisme yang berkenan dengan masyarakat. Menurut Royce, tari memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, ekspresi, dan pendidikan bagi masyarakat. Makna dan fungsi dalam tarian, baik secara material maupun tekstual, akan dianalisis melalui pendekatan antropologis yang mengacu pada pemikiran Royce. Pemahaman fungsi yang terkandung di dalam Tari Silampari Kayangan Tinggi dilihat berdasarkan pandangan masyarakat Kota Lubuklinggau. Bagaimana tarian ini berfungsi sebagai representasi identitas budaya dan sosial serta identitas simbolik budaya Melayu, tari ini juga berfungsi sebagai media pendidikan, sebagai nilai estetis dalam pandangan masyarakat, dan sebagai seremoni dalam penyambutan tamu. Hal ini menjadi bagian yang saling terkait satu sama lain sehingga mampu menghasilkan sebuah jawaban bagaimana fungsi tarian tersebut dalam kebudayaan di masyarakat Kota Lubuklinggau.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Hidayatul Hasanah, Ratihnim2111981011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorSupriyanti, Supriyantinidn0009016207
ContributorAnggraeni, Agustinnidn0011089403
Department: KODEPRODI91231#SENITARI
Uncontrolled Keywords: Tari Silampari Kayangan Tinggi, Penyambutan, Fungsi.
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: Ratih Hidayatul Hasanah
Date Deposited: 26 Jun 2025 01:16
Last Modified: 26 Jun 2025 01:16
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21054

Actions (login required)

View Item View Item