Aprina Indria Mulyani, 1211413011 (2016) Kesenian Jatilan Maesa Sura Di Desa Srigading Dalam Konteks Desa Budaya. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Skripsi- aprina.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
||
|
Text
NASKAH PUBLIKASI .pdf Download (1MB) | Preview |
|
Other
AVSEQ01.DAT Restricted to Repository staff only Download (217MB) | Request a copy |
Abstract
Seni tari kontekstual adalah fenomena seni tari dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika sosio-kultural yang mempengaruhi masyarakat pendukungnya. Jatilan Maesa Sura adalah salah satu produk kesenian dari Paguyuban Kudo Manggolo di Dusun 2 Ceme, Desa Srigading, Kecamatan Sanden yang diciptakan untuk kepentingan mengikuti Festival Jatilan Kabupaten Bantul. Berhubung Desa Srigading memiliki predikat sebagai Desa Budaya yakni desa yang mengaktualisasikan, mengembangkan, dan mengkonservasi kekayaan potensi budaya yang dimiliki memunculkan kesadaran masyarakat untuk mengkreasikan salah satu potensi budaya yang dimiliki. Paguyuban tersebut mengangkat cerita Maesa Sura yang termasuk dalam potensi budaya berupa sastra/tradisi lisan dan kemudian dikembangkan ke dalam bentuk kesenian jatilan. Jatilan Maesa Sura dengan demikian menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan legenda atau mitos mengenai Maesa Sura. Hubungan antara mitos setempat mengkristal menjadi seni jatilan serta sistem kepercayaan dalam masyarakat inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini, terutama berhubungan Desa Srigading dalam konteks Desa Budaya. Proses penciptaan jatilan ini dilakukan oleh anggota paguyuban melalui aktivitas berkesenian, dengan perencanaan tema, judul, dan konsep garap tari sampai terciptanya kesenian tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengamati perilaku masyarakat di Desa Srigading berdasarkan fakta yang ada, kemudian fakta yang berupa data tersebut dipilah dan diolah dengan metode deskriptif analisis. Model analisis dalam penelitian seni tari yang membahas mengenai konteks tentu tidak lepas dari teks, maka diterapkan pendekatan koreografi untuk mengetahui bentuk penyajian Jatilan Maesa Sura. Terbentuknya jatilan tersebut menjadi bentuk terakhir setelah mengalami beberapa kali transformasi. Keberadaan Jatilan Maesa Sura menempati posisi penting sebagai identitas milik masyarakat Desa Srigading, yang merepresentasikan unsur budaya serta pola pikir masyarakat yang masih berlaku. Eksistensi jatilan tersebut di Desa Srigading dengan demikian mengakomodasi nilai-nilai yang dianut dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat, baik yang terdapat di dalam syair tembang maupun dalam tema cerita jatilan tersebut. Betapa pentingnya Jatilan Maesa Sura ini sehingga menguatkan tradisi, menjadi ikon yang hanya dimiliki oleh Desa Srigading dan memperkuat eksistensi desa tersebut sebagai Desa Budaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Sumaryono, Supadma | ||||
Uncontrolled Keywords: | proses kreatif, Jatilan Maesa Sura, konteks, Desa Budaya | ||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | ||||
Depositing User: | sugeng SW wahyuntini | ||||
Date Deposited: | 07 Aug 2017 07:22 | ||||
Last Modified: | 07 Aug 2017 07:24 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2107 |
Actions (login required)
View Item |