A.M. Hermien Kusmayati, -
(2012)
Srimpi nadheg putri: Transformasi naskah menjadi bentuk tari tradisi pura pakualaman.
In:
Warisan keberaksaraan Yogyakarta: Naskah sebagai sumber inspirasi.
Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Cab. Yogyakarta, Yogyakarta, pp. 13-28.
ISBN 978-602-18294-4-8
Abstract
Sebagian naskah Langen Wibawa yang memuat data tari Srimpi Nadheg Putri sungguh unik. Pura Pakualaman bukan hanya bermaksud menyajikan wujud seni pertunjukan tari pada masanya. Melalui naskah ini terungkap bermacam-macam keelokan budaya, kedalaman dan kearifan pikir, serta pernak-pernik keindahan wujud seni.
K.G.P.A.A. Paku Alam V sebagai pemrakarsa penciptaan tari Srimpi Nadheg Putri melihat sisi positif yang dilakukan oleh pendahulunya.
K.G.P.A.A. Paku Alam IV yang membawa perempuan-perempuan desa ke istananya dipandang membawa pula tujuan luhur. Pemimpin Kadipaten Pakualaman yang ke empat bermaksud memberi kesempatan kepada para perempuan desa untuk dapat turut memperoleh pendidikan di lingkungan istana, agar wawasan dan pengalaman mereka menjadi lebih luas. Adat dan tatakrama istana diajarkan, termasuk belajar dan melaksanakan tari.
Kehadiran para perempuan yang berasal dari desa ke Pura Pakualaman dan kewajiban untuk mengikuti tradisi istana, memunculkan kelahiran seni pertunjukan dengan warna 'baru'. Pencandraan yang banyak memuji para penari tersebut dimaksudkan .sebagai penguat bahwa mereka, yaitu para perempuan desa memiliki 'kelebihan' yang layak sebagai putri putri istana. Interpretasi terhadap berbagai data ini diupayakan tampil mewujud ke dalam bentuk tari, yang diharapkan dapat menjadi setitik kontribusi, dalam melacak kebesaran perjalanan sejarah seni Nusantara.
Actions (login required)
|
View Item |