Nuraini Marufah, Shinta (2025) Transformasi Ritual Tiban di Desa Jajar Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Menjadi Karya Tari Antrahing Jalma. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Shinta Nuraini Marufah_2021_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Shinta Nuraini Marufah_2021_BAB 1.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Shinta Nuraini Marufah_2021_BAB PENUTUP.pdf Download (295kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (630kB) | Request a copy |
Abstract
Tradisi adat “Tiban” adalah prosesi ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Trenggalek desa Jajar yang bertujuan untuk meminta hujan. Rhesa Jaya meciptakan karya tari yang berjudul Antrahing Jalma yang terinspirasi dari ritual Tiban tersebut. Rhesa tidak memindahkan secara langsung bentuk ritual tersebut melainkan Rhesa berusaha untuk mengolah rasa penderitaan masyarakat desa Jajar saat musim kemarau dan rasa semangatnya dalam melaksanakan ritual Tiban. Peneliti tertarik untuk meneliti terkait sebuah proses transformasi yang terjadi pada ritual Tiban menjadi karya tari Antrahing Jalma. Untuk membantu menganalisa, maka peneliti memilih untuk menggunakan teori Intertekstualitas Julia Kristeva tentang sebuah transformasi. Dalam teori Julia Kristeva ada 3 unsur utama dalam pembedahannya yakni: hipogram, unsur intrinsik,dan unsur ekstrinsik. Hipogram merupakan teks lama dalam sebuah pijakan karya, unsur intrinsik merupakan sebuah unsur yang berada di dalam karya tersebut, sedangkan unsur ekatrinsik merupakan unsur yang berada di luar karya tersebut. Dalam kasus ini hipogram pada karya tari Antrahing Jalma adalah ritual Tiban dengan hasil analisa unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik terdiri dari: gerak,tata rias dan busana, panggung, pola lantai, penari, dan musik. Sedangkan unsur ekstrinsik terdiri dari: latar belakang sosial budaya,nilai religius,nilai estetika, fungsi pertunjukan dan sikap dan niatan koreografer. Sehingga menghasilkan kesimpulan kaya tari Antrahing Jalma merupakan sebuah karya tari yang berpijak pada ritual Tiban di desa jajar. Ritual Tiban sendiri merupakan sebuah ritual yang dilakukan masyarakat setempat guna untuk meminta air hujan pada musim kemarau panjang. Rhesa mentransformasikan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan teori interteks Julia Kristeva. Sehingga menghasilkan tranformasi berupa gerak, tata rias dan busana,panggung, musik,penari, pola lantai,latar belakang sosial dan budaya, nilai religious, nilai estetika, nilai pertunjukan, dan yang terakhir adalah sikap dan niatan koreografer.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#SENI TARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Transformasi, Ritual Tiban, Tari Antrahing Jalma | |||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Shinta Nur'aini Ma'rufah | |||||||||
Date Deposited: | 30 Jun 2025 02:06 | |||||||||
Last Modified: | 30 Jun 2025 02:06 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21181 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |