Apropriasi Kultural Dalam Improvisasi Vokal pada Penyanyi Etnik

Rozalia, Nona (2025) Apropriasi Kultural Dalam Improvisasi Vokal pada Penyanyi Etnik. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
NONA ROZALIA_2025_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
NONA ROZALIA_2025_BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
NONA ROZALIA_2025_BAB V.pdf

Download (239kB)
[img] Text
NONA ROZALIA_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN - PUBLIKASI.pdf

Download (189kB)
Official URL: http:// lib.isi.ac.id

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji apropriasi kultural dalam improvisasi vokal pada penyanyi etnik. Hal tersebut dikarenakan adanya fenomena penyanyi etnik saat ini yang menghadapi tantangan arus globalisasi dan dominasi musik populer di industri tanah air untuk menyesuaikan pergeseran minat dari musik etnik ke yang lebih populer. Mayoritas penyanyi etnik cenderung berusaha mengikuti perkembangan tersebut dengan menyertakan teknik improvisasi sebagai kebutuhan untuk beradaptasi. Improvisasi tidak hanya sebagai ekspresi spontan, hal ini diduga menjadi sarana untuk mengapropriasi elemen musik agar tetap relevan di era modern dan memberdayakan diri. Meskipun di bawah sadar mereka masih mempertahankan pakem tradisi tertentu, tetapi upaya untuk mempopulerkan diri demi kebutuhan pasar merupakan pilihan kompromistis. Hal ini diduga sebagai akibat dari adanya dialektika dalam proses lintas budaya antara budaya mayoritas dan modernisasi pada proses apropriasi, yang dalam konteks ekonomi perlu menyesuaikan dengan industri musik. Melalui pandangan Ashcroft dalam studi Pascakolonial, apropriasi merujuk pada tindakan atau perbuatan dalam berbagai domain budaya yang digunakan untuk mengekspresikan pengalaman budaya beragam dalam mode representasi dominan agar dapat menjangkau audiens seluas mungkin. Sementara apropriasi konten artistik dalam konteks seni menurut penyelidikan Young terhadap isu etis dan estetis, lebih memusatkan pada aktivitas seniman yang menganggap dirinya sedang memproduksi karya dan bernilai sebagai objek pengalaman estetis. Hal tersebut merujuk pada tindakan klaim, meminjam, mengambil unsur budaya lain tanpa memahami asal-usul karakter dari elemen budaya untuk dikembangkan oleh seseorang di luar budaya tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan penentuan sampel melalui purposive sampling dengan subjek penelitian penyanyi etnik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa improvisasi menjadi sarana terjadinya apropriasi yang mayoritas digunakan untuk memperoleh validasi dan otentitas diri, sekaligus keuntungan ekonomi oleh penyanyi etnik. Improvisasi yang dilakukan penyanyi etnik menjadi sebab adanya aproriasi yang mendominan, hal ini dikarenakan adanya interaksi dan perlakuan mengambil unsur budaya dominan untuk mengikuti zaman. Upaya tersebut menjadi ekspresi identitas penyanyi etnik ke dalam mode representasi dominan untuk menjangkau audiens seluas mungkin agar tetap berdaya dan relevan di era saat ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa improvisasi merupakan sebuah bentuk terjadinya proses apropriasi kultural oleh penyanyi etnik.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Rozalia, Nonanim2321555412
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorDjohan, Djohannidn0017126101
Department: KODEPRODI91101#PENCIPTAANDANPENGKAJIANSENI
Uncontrolled Keywords: improvisasi; penyanyi etnik; apropriasi; budaya dominan.
Subjects: Penciptaan dan pengkajian seni
Divisions: Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni
Depositing User: Nona Rozalia
Date Deposited: 14 Jul 2025 02:09
Last Modified: 16 Jul 2025 07:09
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21453

Actions (login required)

View Item View Item