Bill Romero Sihaloho, Disraedon (2025) Sikap Adaptif Sebagai Strategi Negosiasi Dalam Menyikapi Penggunaan Himne Liturgis di GKI Karangsaru - Semarang. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Disraedon Bill Romero Sihaloho_2025_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Disraedon Bill Romero_2025_BAB 1.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Disraedon Bill Romero Sihaloho_2025_BAB PENUTUP.pdf Download (288kB) |
![]() |
Text
Disraedon Bill Romero Sihaloho_2025_ PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI .pdf Download (293kB) |
![]() |
Video
sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found Download (0B) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik adaptasi musikal dalam ibadah gereja, khususnya terkait keberlanjutan penggunaan himne di tengah dominasi musik kontemporer di kalangan generasi muda. Fokus kajian diarahkan pada Gereja Kristen Indonesia (GKI) Karangsaru di Semarang, yang secara konsisten mempertahankan himne dalam liturginya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap enam narasumber yang mewakili berbagai posisi dalam kehidupan bergereja, termasuk pendeta, music director, majelis jemaat, serta jemaat generasi Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama GKI Karangsaru mempertahankan himne meliputi landasan teologis, nilai spiritual yang terkandung dalam lirik dan komposisi musikal, serta warisan historis gereja. Meskipun terdapat perbedaan preferensi musik antar generasi yang memunculkan potensi konflik, gereja meresponsnya dengan pendekatan adaptif melalui modifikasi aransemen, edukasi liturgis, dan pemberian ruang ekspresi kreatif yang terukur. Strategi ini menjadi bentuk negosiasi musikal yang memungkinkan integrasi nilai tradisional dengan selera kontemporer tanpa menghilangkan makna spiritual dari himne itu sendiri. Temuan ini dianalisis menggunakan teori konflik sosial dari Georg Simmel dan teori kompromi dari Thomas Meyer, yang menunjukkan bahwa konflik dapat menjadi sarana pembentukan integrasi sosial dan bahwa kompromi memiliki peran penting dalam menciptakan ruang liturgi yang inklusif dan demokratis. Penelitian ini menegaskan bahwa praktik musik gereja dapat menjadi strategi negosiasi nilai, di mana perbedaan bukan untuk dihindari, melainkan dimaknai sebagai ruang interaksi yang memperkaya spiritualitas jemaat lintas generasi.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | musik gereja; himne; generasi Z; kompromi; konflik; liturgi | ||||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | DISRAEDON BILL ROMERO SIHALOHO | ||||||
Date Deposited: | 15 Jul 2025 02:31 | ||||||
Last Modified: | 16 Jul 2025 04:00 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21508 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |