“ Menenun Ombak” Pertunjukan Teater Berdasarkan Tradisi Kuliwa

Irwan, Muhammad (2025) “ Menenun Ombak” Pertunjukan Teater Berdasarkan Tradisi Kuliwa. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
M. IRWAN_2025_BAB I.pdf

Download (770kB)
[img] Text
M. Irwan _ Persetujuan Publikasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (133kB)
[img] Text
M. IRWAN_2025_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
M. IRWAN_2025_BAB V.pdf

Download (587kB)
[img] Text
watch_v=Vz9iLxsEbEU

Download (942kB)
[img] Video
sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found

Download (0B)
Official URL: http:// lib.isi.ac.id

Abstract

Menenun Ombak adalah karya teater penciptaan yang terinspirasi dari ritual kuliwa masyarakat pesisir Mandar di Sulawesi Barat. Ritual ini dilaksanakan menjelang musim angin timur sebagai bentuk penghormatan terhadap laut. Pertunjukan ini merepresentasikan kehidupan nelayan dan penenun sebagai pasangan suami istri yang terhubung melalui tradisi dan spiritualitas. Struktur dramatik disusun berdasarkan empat tahap Aristoteles—protasis, epitasis, klimaks, dan katastrophe—untuk menggambarkan perubahan musim, konflik emosional, dan transformasi relasi sosial dalam keluarga pesisir. Metode yang digunakan dimulai dari pengumpulan data dengan observasi dan wawancara lalu kemudian dilanjutkan dengan penciptaan yang menggunakan artistic research dan pendekatan difference and repetition dari Gilles Deleuze, di mana setiap pengulangan tema dan simbol dalam karya menghasilkan bentuk dan makna baru. Estetika realisme magis menjadi fondasi visual dan naratif, dengan menghadirkan karakter Tomanurung sebagai figur spiritual yang melintasi batas antara laut dan darat, realitas dan mitos. Benda-benda ritual seperti benang, sajen, dan alat tenun diolah secara simbolik dan fungsional untuk membangun ruang pertunjukan yang magis sekaligus realistis. Hasil dari penciptaan ini menunjukkan bahwa Menenun Ombak mampu menjadi ruang artistik yang mempertemukan warisan budaya lokal dengan tafsir kontemporer. Pendekatan strukturalisme melalui konsep langue-parole (Saussure) dan oposisi biner (Lévi-Strauss) mengungkap bahwa kehidupan masyarakat Mandar dibentuk oleh struktur dualistik yang saling menopang: laut-darat, laki-laki-perempuan, nyata-gaib, Islam-tradisi leluhur. Pertunjukan ini tidak hanya merekonstruksi ritual, tetapi juga memproduksi ulang makna dan peran dalam kehidupan spiritual masyarakat pesisir masa kini.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Irwan, Muhammadnim2321484411
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorIswantara, Nurnidn0019066403
ContributorYuliadi, Koesnidn0022076805
Department: KODEPRODI91101#PENCIPTAANDANPENGKAJIANSENI
Uncontrolled Keywords: Pertunjukan, Teater,Tradisi Kuliwa
Subjects: Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan)
Divisions: Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni
Depositing User: M. Irwan M. Irwan
Date Deposited: 17 Jul 2025 06:45
Last Modified: 18 Jul 2025 07:23
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21509

Actions (login required)

View Item View Item