Cahya, Aditya Hendra (2025) Implementasi Borobudur Trail Of Civilization: Antara Ada Dan Tiada. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
ADITYA HENDRA CAHYA_2025_ FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
![]() |
Text
ADITYA HENDRA CAHYA_2025_ BAB1.pdf Download (632kB) |
![]() |
Text
ADITYA HENDRA CAHYA_2025_BAB PENUTUP.pdf Download (231kB) |
![]() |
Text
Aditya Hendra Cahya_2025_Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Download (106kB) |
Abstract
Penelitian ini membahas perencanaan dan implementasi program Borobudur Trail of Civilization (BToC) sub tema Jataka Fable Stories (JFS) di Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Program BToC merupakan inisiatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertujuan mengembangkan wisata budaya berbasis narasi relief Candi Borobudur melalui 9 sub tema perjalanan wisata di 16 desa sekitar kawasan candi. Sub tema Jataka Fable Stories dirancang untuk menyampaikan nilai-nilai moral dari cerita Jataka kepada wisatawan melalui atraksi pertunjukan dongeng, permainan edukatif, dan media interpretatif lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi terhadap demo atraksi serta pelaksanaan program di tingkat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program telah disusun secara matang dan berbasis potensi lokal, dengan dukungan amenitas dan konsep interpretatif yang komprehensif. Namun, implementasi program di Desa Ngargogondo belum berjalan sesuai rencana. Berdasarkan teori implementasi kebijakan George C. Edwards III, ditemukan bahwa faktor komunikasi yang tidak konsisten, lemahnya struktur birokrasi, menurunnya disposisi pelaksana, dan keterbatasan sumber daya menjadi penyebab utama stagnasi program. Program BToC sub tema Jataka Fable Stories di Desa Ngargogondo menghadapi hambatan signifikan pada tahap implementasi meskipun telah dirancang dengan baik, sehingga diperlukan strategi penguatan komunikasi, pendampingan berkelanjutan, dan perbaikan tata kelola untuk mewujudkan pariwisata berbasis budaya yang inklusif dan berkelanjutan. Ketiadaan pendampingan berkelanjutan, pembagian peran yang tidak jelas, dan minimnya partisipasi masyarakat menyebabkan program tidak terealisasi di lapangan. Akibatnya, program BToC sub tema JFS hanya hadir dalam dokumen perencanaan dan administratif, namun tidak tampak secara nyata dalam praktik. Temuan ini menegaskan bahwa pelaksanaan program masih berada dalam paradoks antara keberadaan konsep yang ideal dan kenyataan di lapangan yang nihil, sehingga membuat implementasi Borobudur Trail of Civilization berada pada posisi antara ada dan tiada.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAANDANPENGKAJIANSENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Borobudur Trail of Civilization, Jataka Fable Stories, implementasi kebijakan, storytelling, desa wisata | ||||||
Subjects: | Tata kelola seni | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Program Studi Tata kelola seni | ||||||
Depositing User: | ADITYA HENDRA CAHYA | ||||||
Date Deposited: | 16 Jul 2025 01:51 | ||||||
Last Modified: | 16 Jul 2025 08:53 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21530 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |