Sibiangsa Sebagai Ide Penciptaan Karya Opera Huspion Dengan Pemanfaatan Ruang Ketiga

Febryana Tambunan, Febe (2025) Sibiangsa Sebagai Ide Penciptaan Karya Opera Huspion Dengan Pemanfaatan Ruang Ketiga. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
FEBE FEBRYANA_2025_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (663kB) | Request a copy
[img] Text
FEBE FEBRYANA_2025_BAB I.pdf

Download (289kB)
[img] Text
FEBE FEBRYANA_2025_BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (246kB)
[img] Text
FEBE FEBRYANA TAMBUNAN_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (130kB) | Request a copy
Official URL: https://www.youtube.com/watch?v=wq2U3_lrgj0

Abstract

Ritual Sibiangsa, sebagai salah satu praktik spiritual masyarakat Batak Toba, telah punah akibat modernisasi dan pengaruh agama Kristen yang menganggapnya sebagai kekerasan primitif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengungkap urgensi ritual Sibiangsa sebagai objek studi budaya dengan mengeksplorasi nilai historis, spiritual, serta konfliknya dengan modernitas, dan (2) merancang naskah opera Husipon yang mereinterpretasikan nilai-nilai simbolik ritual tersebut melalui adaptasi estetika musik Barat dan drama Batak Toba. Metode yang digunakan adalah Practice Based Research, menggabungkan wawancara mendalam dengan narasumber kunci, observasi partisipatif, dan eksperimen artistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual Sibiangsa bukan sekadar praktik kekerasan, melainkan sistem simbolik yang kompleks dalam kosmologi Batak Toba, terkait dengan prinsip Dalihan Na Tolu dan keseimbangan kosmologis. Opera Husipon berhasil mentransformasikan ritual ini ke dalam bentuk pertunjukan yang etis melalui pendekatan trans-tradisional, memadukan musik gondang dan andung-andung dengan struktur opera Barat, serta menggantikan representasi kekerasan dengan simbolisme teatrikal. Analisis menggunakan teori Hibriditas (Bhabha, 1994), Spiritualitas (Tisdell, 2003), dan Interaksionalisme Simbolik (Hadi, 2015) mengungkap bagaimana karya ini berfungsi sebagai ruang ketiga yang mempertemukan tradisi dan modernitas tanpa mengabaikan kedalaman makna spiritualnya. Kontribusi penelitian ini terletak pada (1) pelestarian kritis warisan budaya yang terancam punah melalui medium seni, (2) pengembangan model komposisi trans- tradisional dalam seni pertunjukan Indonesia, dan (3) penyediaan perspektif baru dalam kajian dekolonialisasi seni. Opera Husipon tidak hanya menjadi dokumentasi non-teksual, tetapi juga medium refleksi kritis tentang dinamika pelestarian budaya di tengah globalisasi. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya meliputi eksplorasi format digital, studi dampak jangka panjang pada komunitas Batak Toba, serta analisis komparatif dengan adaptasi ritual budaya lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Febryana Tambunan, Febenim2321488411
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorIrawati, Elinidn0006118004
ContributorBobby Koapaha, Roykenidn0019116101
Department: KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Uncontrolled Keywords: Sibiangsa, hibriditas, opera husipon, artistic research.
Subjects: Penciptaan dan pengkajian seni
Divisions: Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni
Depositing User: FEBE FEBRYANA TAMBUNAN
Date Deposited: 16 Jul 2025 08:29
Last Modified: 17 Jul 2025 06:36
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21549

Actions (login required)

View Item View Item