Integrasi Struktur Musik Gondang Batak, Musik Populer, Dan Musik Tinggi Berbasis Tindakan Komunikatif Habermas

Silalahi, Lince Rotua Agustina (2025) Integrasi Struktur Musik Gondang Batak, Musik Populer, Dan Musik Tinggi Berbasis Tindakan Komunikatif Habermas. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text LINCE ROTUA AGUSTINA SILALAHI_2025_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (966kB) | Request a copy
	Text LINCE ROTUA AGUSTINA SILALAHI_2025_BAB I.pdf Download (287kB)
	Text LINCE ROTUA AGUSTINA SILALAHI_2025_BAB V.pdf Download (215kB)
	Text LINCE ROTUA AGUSTINA SILALAHI_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN - PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (135kB) | Request a copy
	Audio 1-C_KgSgu1Eyd_ilBFod-iQ66n6mu0E3k Restricted to Repository staff only Download (307kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kecenderungan penggunaan idiom musik tradisional dan populer yang seringkali bersifat simbolik dan dekoratif semata, tanpa integrasi struktural yang bermakna. Dalam konteks ini, idiom Gondang Batak, musik populer, dan musik tinggi sering diposisikan secara tidak setara. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi ketiga wilayah musik tersebut sebagai sumber idiomatik yang dapat dirundingkan secara kreatif dalam proses penciptaan musik lintas tradisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui studi kasus, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi-terstruktur, studi pustaka, dan observasi proses penciptaan. Penelitian ini menekankan proses pembacaan kritis terhadap struktur idiomatik setiap tradisi sebagai pijakan konseptual dalam pengolahan karya musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi struktur musikal antar idiom dapat dicapai melalui pengolahan bentuk, harmoni, dan tekstur secara dialogis. Musik Gondang Batak menyumbang struktur ritmis yang siklik dan berlapis, dengan interaksi antar instrumen yang bersifat saling melengkapi secara kolektif. Musik populer menghadirkan pola repetitif dan stabilitas groove. Sementara musik tinggi memperkaya dengan bentuk reflektif dan eksplorasi warna harmoni. Ketiganya disusun dalam bentuk binari form (A-A’-B-B’) yang memungkinkan interaksi timbal balik antar idiom. Komposisi yang dihasilkan menunjukkan bahwa penciptaan musik lintas idiom dapat menjadi ruang tindakan komunikatif, di mana idiom-idiom berbeda tidak dileburkan secara homogen, melainkan dipertemukan dalam praktik musikal yang dialogis dan kontekstual.

Actions (login required)

View Item