Avistha, Ezha Dwi (2025) "Ngelimbang Bala" Reinterpretasi Makna Bala Dalam Ritual Buang Jong Sebagai Penciptaan Karya Tari. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
EZHA DWI AVISTHA_2025_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
![]() |
Text
EZHA DWI AVISTHA_2025_BAB 1.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
EZHA DWI AVISTHA_2025_BAB PENUTUP.pdf Download (471kB) |
![]() |
Text
EZHA DWI AVISTHA_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (297kB) | Request a copy |
![]() |
Text
EZHA DWI AVISTHA_2025_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Video
maxresdefault.jpg?sqp=-oaymwEmCIAKENAF8quKqQMa8AEB-AH-CYAC0AWKAgwIABABGEIgGyh_MA8=&rs=AOn4CLDDd1T0iRwW_1gd0Vi76Zb3EhvLzg Download (70kB) |
![]() |
Video
sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found Download (0B) |
Abstract
Penelitian dan penciptaan karya tari ini merupakan hasil reinterpretasi empiris terhadap makna bala dalam ritual Buang Jong milik suku Sekak di Pulau Bangka, yang dikontekstualisasikan ulang berdasarkan realitas ekologis masa kini. Dalam karya ini, bala tidak lagi dimaknai sebagai ancaman supranatural, melainkan sebagai representasi dampak destruktif industri pertambangan timah yang merusak ekosistem laut dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir. Karya ini dihadirkan sebagai bentuk perlawanan simbolik, kritik sosial, sekaligus refleksi atas pentingnya kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah artistic research berbasis practice-led research. Proses penciptaan karya menggunakan pendekatan koreografi lingkungan oleh Hendro Martono yang mencakup sensasi ketubuhan, sensasi emosi, sensai imaji, dan ritus ekspresi, serta dipadukan dengan tahapan eksplorasi, improvisasi, dan komposisi dari metode Alma Hawkins. Karya yang dihasilkan berupa pertunjukan tari kontemporer berbasis tradisi dengan pendekatan gerak yang minimalis, repetitif, dan simbolik. Unsur-unsur pendukung tari yang digunakan untuk penyampaian makna karya yaitu tubuh, warna, pasir, air, rias busana, tata artistik, tata cahaya, dan musik. Struktur pertunjukan terbagi ke dalam lima bagian: (1) Doa yang mengalir tenang, (2) Nafas kehidupan antara manusia dan alam, (3) Kehidupan masyarakat pesisir yang melaut, (4) Konflik perebutan lahan tambang timah, dan (5) Doa sebagai simbol perlawanan. Kata kunci: reinterpretasi, bala, buang jong, koreografi lingkungan, perlawanan simbolik
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAANDANPENGKAJIANSENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | reinterpretasi, bala, buang jong, koreografi lingkungan, perlawanan simbolik | ||||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | Ezha Dwi Avistha | ||||||
Date Deposited: | 18 Jul 2025 01:21 | ||||||
Last Modified: | 18 Jul 2025 01:22 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21603 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |