Budi Gunawan, Yohanes (2007) Desain Komunikasi Visual Etiket Kemasan Teh Dalam Kajian Fengshui. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
Bab V.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (49MB) | Request a copy |
Abstract
Sudah sejak dahulu, masyarakat kelurunan Tionghoa di Indonesiamempraktekkan Feng Shui. Feng Shui adalah bagaimana mengalur hidup harmonis dan seimbang dengan lingkungan untuk memperoleh nasib baik yang sangat menguntungkan. Mereka percaya segal a sesualu, harus ditempatkan, diarahkan dan diatur sesuai Feng Shui agar mendapatkan energi keberuntungan yang sebanyak-banyaknya. Pada dasarnya bisa juga dikatakan bahwa Feng Shui adalah keterampilan dalam seni tata letak atau desain dengan pertimbangan konsep harmoni dan kesimbangan yin dan yang. Metode ini telah dipraktekkan di Cina sejak ribuan tahun yang lalu, untuk tata kota, istana, perbintangan dan logo-logo Masyarakat Tionghoa di Indonesia hidup dari berdagang, mereka telah sadar pentingnya merek bagi produk yang mereka jual. Merek yang unik, menarik dan mudah dibaca tentu saja akan membawa keberuntungan bagi produk yang bersangkutan. Kesadaran ini yang membawa nafas baru dalam dunia desain grafis, yaitu kesadaran penggunaan unsur Feng Shui dalam mendesain atau menciptakan sebuah merek yang memiliki energi keberuntungan yang besar. Teh adalah salah satu produk perdagangan terbesar masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia, khususnya di Jawa. Dikatakan keturunan karena tidak semua masyarakat Tionghoa di Indonesia adalah asli dari tanah Cina, tetapi telah banyak percampuran darah atau dapat dikatakan telah terjadi akulturasi antara Jawa dan Cina. Itulah sebabnya, sering kita jumpai etiket kemasan teh yang tersebar di supermarket dan pasar-pasar menggunakan merek-merek yang unik, ada yang berbahasa Jawa ada juga yang berbahasa Cina. Bila dicermati lebih lagi, pada merek-merek berbahasa Jawa tampak nama produsen yang menunjuk pada nama nama Thionghoa. Tentu saja ini menjadi suatu yang menarik untuk diteliti. Penulisan ini berusaha untuk mencari konsep apa yang melatarbelakangi terjadinya merek-merek itu. Dengan pertimbangan apa visual etiket tersebut dipakai. Etiket kemasan tch adalah salah satu karya dari desain gratis, yang berfungsi sebagai idcntitas yang mcmbedakan dan menandakan satu dengan yang lain. Etiket kemasan teh menggunakan merek dan gambar yang menjadi simbol untuk menandai suatu budaya. Ada pesan yang ingin disampaikan dibalik visual yang ada pada etiket tersebut. Karena berbicara tentang tanda dan simbol, maka semiotik akan digunakan dalam penelitian ini. Semiotik akan berfokus pada makna-makna yang tersembunyi, sementara metode yang lain digunakan untuk memberikan pemahaman pada makna yang dipublikasikan, diproduksi atau diterima. Maka harus ada kode-kode kultural yang dipakai untuk membantu kita dalam memahami makna-makna tersebut. Karena obyek yang diteliti berhubungan dengan budaya Tionghoa, maka Feng Shui akan menjadi kode kultural yang mendampingi analisis semiotik Barthes. Namun, tentu saja penelitian ini tetap berpijak pada prinsip-prinsip disain komunikasi visual, sebagai landasan utama.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI90241#DESAIN KOMUNIKASI VISUAL | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Feng Shui, Elikel, Teh, Akullu/'asi, Semiolik, komunikasi visual. | |||||||||
Subjects: | Disain > Disain Komunikasi Visual | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Komunikasi Visual | |||||||||
Depositing User: | susilo SW wati | |||||||||
Date Deposited: | 26 Aug 2025 06:12 | |||||||||
Last Modified: | 26 Aug 2025 06:34 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21746 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |