Rustiyanti, Sri (2004) Karya Cipta Boi G. Sakti Suatu Kajian Estetis Koreografi. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (16MB) |
![]() |
Text
Bab V.pdf Download (5MB) |
![]() |
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (82MB) | Request a copy |
Abstract
Penulisan tesis dimulai dengan penjabaran secara holistik, supaya mempermudah pemahaman tentang perkembangan tari Minang dari tradisi hingga kontemporer. Tradisi dan kontemporer bukanlah dua konsep yang dikotomis, tetapi merupakan dua konsep yang memiliki kontinuitas. Sedangkan penjabaran secara karakteristik, menganalisa lima karya Boi G. Sakti sebagai sample untuk dikaji, yaitu: Batagak, Abad Adab Nan Sakit, Di Jalan Tua & Di Pematang Aku Terkenang Ibu, serta Reminiscing The Moon. Tesis tentang tari kontemporer Minang ini merupakan suatu kajian yang ditinjau dari estetis koreografis yang membahas tentang penjelasan judul, penjelasan tema, bentuk penciptaan, jumlah penari, garapan musik, tata rias dan busana, tempat pertunjukan, garapan properti dan setting stage, serta penataan cahaya, dari beberapa karya Boi G. Sakti dipilih untuk dianalisa; yang dihasilkan di awal karirnya tahun 1985 yaitu karya tari Batagak yang membawanya sebagai pemenang pertama dalam lomba koreografi; hingga karya tari yang saat ini masih sangat monumental Remeniscing The Moon; di samping itu juga proses kreatif Boi G. Sakti dalam berkarya. Pengkajian ini ingin menjawab pertanyaan mengapa tari tradisi Minang hidup sampai sekarang bahkan berkembang menjadi tari kontemporer Minang, dengan menetapkan sample penelitian karya tari Boi G. Sakti. Karya-karyanya saat ini cukup dianggap sebagai salah satu barometer perkembangan tari Minang baik secara kualitatif maupun kuantitatif Boi G. Sakti memiliki darah kesenimanan yang kuat dari ibundanya bernama Gusmiati Suid, dua koreografer tersebut seorang ibu dan anak yang memiliki similaritas, keduanya dianugerahi sensibilitas atau kepekaan rasa serta kemampuan untuk menggali sumber tradisi Minang yang dijiwainya kemudian dikemas secara tidak familiar menjadi karya bam yang tidak harus kehilangan roh tari Minang yang digelutinya. Karya Boi, jika diamati memang banyak memanfaatkan konsep modem, seperti teknik gerak yang cepat, ringan, dan melayang, melompat dengan kaki melebar, gerak sentak, berguling, memang menjadi khas karya-karyanya. Itulah jatidiri Boi G. Sakti yang gesit dan tangkas. Karya kontemporernya meskipun di tengah perubahan sosial budaya, namun tidak kehilangan dari kepribadian atau esensi karya itu sendiri. Untuk menginterpretasi hasil analisa karya Boi G. Sakti, penulis mencoba dengan menggunakan konsep hermeneuein to express, hermeneuein to explain, dan hermeneuein to translate. Tiga bentuk hermeneuein tersebut menekankan pada pemahaman hermeneuein to understand, yang diasosiasikan pada Dewa Hermes, tepatnya Hermes diasosiasikan dengan fungsi transmisi apa yang ada di balik pemahaman manusia ke dalam bentuk yang dapat ditangkap intelegensia manusia. Bentuk kata yang beragam itu mengasumsikan adanya proses menggiring sesuatu atau situasi yang sebelumnya tak dapat ditangkap oleh intelegensia menjadi dipahami. Hermeneuein, sebuah mediasi di mana pemahaman manusia dapat menangkap makna dan menyampaikannya pada orang lain.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | estetis koreografis, kontemporer, tradisi, dan kreativitas | ||||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | sugeng SW wahyuntini | ||||||
Date Deposited: | 28 Aug 2025 01:21 | ||||||
Last Modified: | 28 Aug 2025 01:21 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21839 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |