Dinamika gunungan dalam seni kriya

Sumadi, Sumadi (2007) Dinamika gunungan dalam seni kriya. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Bab I.pdf Download (6MB)
	Text Bab V.pdf Download (1MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (28MB) | Request a copy

Abstract

Gunungan merupakan alat peraga dalam pertunjukan wayang, tak ada pertunjukan wayang tanpa adanya gunungan. Gunungan sudah berada di tengah-tengah panggung pertunjukan sebelum wayang dimainkan, dan sesudah lakon wayang selesai dimainkan. Gunungan berasal dari kata "gunung" yang merupakan simbol mediasi yang menghubungkan makluk dunia atas dan dunia bawah. Oi dalamnya dilukiskan segala makluk hidup, yang menggambarkan keselarasan hubungan manusia dengan alam semesta juga membangun imajinasi . ekosistem atau kosmik, sehingga bentuk gunungan membimbing minat pelestarian alam. Sementara kerusakan lingkungan belum mendapat perhatian serius. Oinamika gunungan dalam metode penciptaannya melalui beberapa tahap yang meliputi: eksplorasi, perencanaan yang meliputi pembuatan desain altematif dan desain terpilih, serta perwujudan. Oalam hal ini visual gunungan, yang diacu digubah bentuknya, meliuk Iiuk tetapi tetap masih menunjukkan bentuk yang menggunung. Hal tersebut merupakan ekspresi penulis dari gerak gunungan yang visualnya disesuaikan dengan tema. Perwujudan gunungan divisualaisasikan dalam bentuk karya tiga dimensional, dengan mempergunakan kayu munggur dan sono keling dengan mengangkat tema tentang kerusakan lingkungan alam. Gunungan dalam hal ini dijadikan objek penyadaran untuk menghayati betapa pentingnya kelestarian alam. Sehingga manusia peduli terhadap alam sekitamya.

Actions (login required)

View Item