Tamansari mongso redheng karya Hendro Martono dan Baghawan Ciptoning kajian konsep koreografi lingkungan

Candrawati Sukmaningsih, Lilin (2006) Tamansari mongso redheng karya Hendro Martono dan Baghawan Ciptoning kajian konsep koreografi lingkungan. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Bab I.pdf

Download (8MB)
[img] Text
Bab V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (51MB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui, mengkaji, dan menganalisis Koreografi Arsitektural Tamansari Mongso Rendheng (TMR) karya Hendro Martono dan Baghawan Ciptoning yang dipergelarkan pada 1 dan 2 Maret 2003 di Tamansari Keraton Yogyakarta. Kajian Konsep Koreografi TMR ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan pada November - Juni 2006. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi dokumenter, dan studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada koreografer, seniman, kalangan pendidik yang menonton TMR, dan masyarakat lingkungan Tamansari. Observasi dilakukan melalui pengamatan secara langsung atas TMR. Studi dokumenter dilakukan berulang.-utang melalui rekaman video TMR. Studi pustaka dilakukan dengan membaca dokumen-dokumen yang berkaitan dengan TMR dan literatur tentang koreografi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, koreografi TMR merupakan koreografi arsitektural sebagai hasil dari eksplorasi gerak dan suara pada ruang bangunan lama yang menawarkan wacana baru dalam upaya mengisi dan menghidupkan arsitektur kuna dengan perilaku budaya. Konsep koreografi TMR dilakukan dengan mengamati Tamansari dan lingkungannya melalui koreografi yang bukan hanya sebagai hiburan, melainkan koreografi yang bersifat multifungsi, yakni tidak hanya sebagai pertunjukan tari, tetapi juga sebagai model pembelajaran sejarah, arsitektur, pariwisata, budaya, sosiologi, dan transformasi kekinian. Kedua, proses penciptaan TMR meliputi tahap-tahap : merasakan, menghayati, mengkhayalkan, mengejawantahkan, dan memberikan bentuk. TMR terbagi atas delapan penyajian dengan repertoar masing-masing, yaitu 1) Gapura Panggung: pameran foto, 2) Gedong Sekawan: musik keroncong, Srimpi gelas, Flamenco, Waltz, lintasan masa lalu, dagelan Parikeno, 3) Umbul Binangun: Srimpen Lelumban, 4) Pasarean Ledhoksari: kegiatan para abdi di sumur, Kamasutra, dan Ngadi Sarira, 5) Gapura Agung: Isen isene Jagad, 6) Kampung Taman: realita kehidupan masyarakat, 7) Sumur Gumuling: Donga Joged, dan 8) Urung-urung: kontemplasi diri penonton setelah menikmati TMR.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Candrawati Sukmaningsih, Lilinnim197 K/ST-st/04
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorHadi, Y. Sumandiyonidn0017074907
Department: KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
Uncontrolled Keywords: Koreografi, Arsitektural, Lingkungan Tamansari, dan Mangsa Rendheng
Subjects: Penciptaan dan pengkajian seni
Divisions: Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni
Depositing User: isti IS suratmi
Date Deposited: 29 Aug 2025 02:16
Last Modified: 29 Aug 2025 02:16
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21919

Actions (login required)

View Item View Item