Eksotika Agropolita

Hasdiana, Hasdiana (2007) Eksotika Agropolita. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Bab I.pdf Download (8MB)
	Text Bab V.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (47MB) | Request a copy

Abstract

Upacara adat pengantin Gorontalo tidak hanya sekedar prosesi ritual yang dapat menarik perhatian, tetapi juga mampu menciptakan suasana sakral, sehingga dalam pelaksanaannya tidak hanya terkesan meriah dan mewah, namun mengandung makna simbolik tertentu sebagai ungkapan pesan-pesan kehidupan bagi generasi penerusnya dan masyarakat luas. Gorontalo merupakan salah satu daerah agraris di Indonesia. Untuk menopang laju pertumbuhan ekonomi, Gorontalo banyak bertumpu pada sektor pertanian. Menyadari potensi ini, maka Pemerintah Propinsi Gorontalo mencanangkan "Program Agropolitan" sebagai pilar pembangunan. Salah satu komoditas unggulannya adalah jagung. Program Agropolitan mampu meningkatkan produktivitas dan produksi jagung. Sementara ini, pemanfaatan jagung terfokus pada bijinya saja, daun dan batangnya digunakan untuk campuran makanan temak, sedangkan kulitnya hanya menjadi sampah (baca: limbah). Kulit jagung apabila digarap dengan sentuhan kreatif, akan melahirkan karya-karya fungsional dan non-fungsional yang sarat dengan nuansa estetik, dan makna simbolik. Bahkan, bisa menjadi pelopor di bidang pengolahan kulit jagung dan maskot bagi daerah Gorontalo. Manifestasi karya rancang busana dari bahan kulit jagung ini, merupakan tanggung jawab moral dan kontribusi nyata, sebagai respon terhadap problematika dan dinamika tersebut. Perwujudan visual dikemas dalam seni instalasi yang dikolaborasikan dengan fashion show. Keindahan, potensi sumber daya alam, dan upacara adat pengantin Gorontalo menjadi inspirasi penciptaan busana dan karya seni visual lainnya, yang kemudian diberi tajuk "Eksotika Agropo/ita" .

Actions (login required)

View Item