Seni Kriya Ekologis; Sumber Air Dalam Konteks Penciptaan Seni

Widya, Poewoko (2006) Seni Kriya Ekologis; Sumber Air Dalam Konteks Penciptaan Seni. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (44MB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (11MB)
[img] Text
Bab V.pdf

Download (1MB)
Official URL: http:// lib.isi.ac.id

Abstract

Kita mengeksploitasi dunia yang kita tempati dan tidak memperlakukannya dengan cinta, kelembutan, dan rasa hormat. Kita menggunduli jutaan hektar hutan untuk mengubah pepohonan menjadi produk industri kayu dan furnitur. Pohon-pohon yang indah berubah menjadi informasi yang kosong, dan kita tidak mengganti pohon-pohon itu sebagaimana mestinya. Berbagai bencana lingkungan yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan modernitas telah melahirkan risiko yang sulit diatasi oleh masyarakat modem. Pembangunan hanya mengandalkan pasar, sedangkan pasar tidak menangkap isyarat sosial danlingkungan hidup.Kita telah mencemari, mengubah arah, dan menghabiskan mata airkehidupan dengan kecepatan yang mencengangkan. Dari hari kehari,kebutuhan manusia akan air bersih terus berkembang melampauiketersediaannya. Sumber daya yang vital ini tidak dapat diubah menjadisebuah komoditas yang dijual kepada penawar tertinggi. Setiap generasiharus memastikan bahwa persediaan dan kualitas air tidak disedot habisakibat aktivitas generasi sekarang. Upaya-upaya besar harus dilakukanuntuk mengembalikan kesehatan ekosistem air yang telah mengalarnipenurunan kualitas dan juga untuk melindungi ekosistem-ekosistem darikerusakan agar ketersediaan sumber daya air tetap terjaga kuantitasnya.Apakah secara sederhana kita pernah menghitung berapa populasimanusia yang ada di Jogyakarta, seberapa banyak air dibutuhkan untukmenjaga kelangsungan hidup masyarakat dan seberapa lama ketersediaanair dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Bukankah populasi pendudukjuga berkembang, seberapa pesatkah perkembangannya.Nampaknya kita semua terlibat ke dalam suatu permainan masal,perjudian masal, kolusi masal, porno aksi masal yang tidak mungkindigrebek oleh Kesatuan Polisi atau disweeping oleh organisasi massaapapun. Komunitas seni sebagai bagian dari anggota masyarakat tentu juga memiliki kewajiban yang sarna sebagai pengelola lingkungan. Namuneksistensi lembaga pendidikan seni, sebagai pusat penyebaran (diserninasi),kompetentsi (kemampuan dan kewenangan) yang berkenaan denganpengetahuan, ketrampilan dan sikap nampaknya belum mendapatkanruang yang memadai untuk dapat mengekspresikan dirinya.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Widya, Poewokonim172C/SK-kk/04
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorAnusapati, Anusapatinidn0029095704
Department: KODEPRODI91001#PENCIPTAANDANPENGKAJIANSENI
Uncontrolled Keywords: Seni Kriya,Ekologis,sumber air
Subjects: Kriya > Kriya Kayu
Divisions: Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni
Depositing User: FL Agung Hartono
Date Deposited: 12 Sep 2025 09:34
Last Modified: 12 Sep 2025 09:34
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/22039

Actions (login required)

View Item View Item