Teater Rakyat Kentrung Golek Kajian Bentuk Dan Fungsi

Dian Puspita Sari, NIM. 0410461014 (2010) Teater Rakyat Kentrung Golek Kajian Bentuk Dan Fungsi. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (13MB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (18MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (15MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Teater rakyat kentrung golek adalah kesenian tradisional kerakyatan yang lahir dan tumbuh di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Bentuknya pertunjukannya yang sederhana membuat kesenian tersebut bertahan cukup lama di tengah- tengah masyarakat kecil sebagai alternatif pertunjukan yang murah dengan fungsi yang tidak tertinggal dengan fungsi kesenian Wayang kulit purwa yang tentu saja untuk mewujudkan pagelaran tersebut memerlukan biaya yang jauh lebih besar daripada penyelenggaraan pertunjukan Kentrung Golek. Kentrung Golek merupakan seni pertunjukan yang berbentuk teater rakyat yang di dalamnya terdapat beberapa unsur seni yaitu; drama, musik, sastra lisan, dan pedalangan. Kentrung Golek menjadi sangat menarik karena jenis kesenian tersebut tergolong unik dan hanya terdapat di Kabupaten Kudus. Keunikan tersebut tampak dalam penggunaan media visual wayang golek dalam pertunjukannya. Pertunjukan seni Kentrung yang berkembang di Indonesia merupakan pertunjukan seni tutur yang diiringi rebana dan kendang, namun di Kudus seni tutur tersebut menjadi lebih hidup karena dipadukan dengan wayang golek sebagai pelaku cerita. Ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab lahirnya teater rakyat Kentrung Golek di Kabupaten Kudus. Kemungkinan pertama adalah merupakan perkembangan dari seni Kentrung yang dianggap kurang hidup karena hanya berupa seni tutur dan iringan rebana yang kemudian di beri tambahan wayang golek supaya peristiwa yang dihadirkan lebih nyata. Kemungkinan kedua adalah merupakan perkembangan dari pertunjukan Wayang Golek yang semula lengkap dengan iringan gamelan, kemudian diganti menggunakan iringan rebana. Pemakaian rebana bermaksud untuk memberikan nuansa Islami karena Kentrung Golek juga sering digunakan untuk dakwah Agama Islam. Secara umum bentuk teater rakyat Kentrung Golek sangat menarik dalam setiap penyajiannya, hal ini bisa dilihat dari tempat pertunjukan yang sangat fleksibel, penggunaan iringan musik yang instrumennya sangat sederhana, serta penggunaan bahasa ungkap yang tidak hanya menggunakan dialog antar tokoh namun dalang juga menyuguhkan shalawat nabi, doa, mantra , parikan-parikan dan tembang-tembang yang selain menghibur juga memiliki banyak fungsi. Antara lain sebagai sarana pendidikan, sebagai sarana komunikasi dan siar Agama Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM
Dian Puspita Sari, NIM. 0410461014UNSPECIFIED
Department: UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Additional Information : Trisno Tri Susilawati, Hirwan Kwardhani
Uncontrolled Keywords: Teater Rakyat, Kentrung Golek
Subjects: Teater > Pengkajian seni teater (dramaturgi)
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater
Depositing User: agus tiawan AT
Date Deposited: 16 Oct 2017 00:50
Last Modified: 16 Oct 2017 00:50
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2474

Actions (login required)

View Item View Item