Sensualitas Wanita Penjaja Seks Dalam Metafora

Mulia Arvand, NIM. 0711848021 (2012) Sensualitas Wanita Penjaja Seks Dalam Metafora. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Preview	Text BAB I.pdf Download (9MB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (2MB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Banyak hal yang terkait dengan proses kreatif. Pengamatan, perenungan, konflik yang bercampur dengan emosi dan perasaan yang tidak pemah ada habisnya. Pada akhimya semua itu tertuju pada apa yang disebut penciptaan. Ekspresi dan pemikiran setiap manusia pastinya berbada-beda tergantung faktor lingkungan tumbuh dan berkembang yang tidak sama.Penulis yang kebetulan berasal dari Indramayu yang merupakan kota pemasok PSK terbesar di Indonesia. Pemyataan tersebut diperkuat oleh penelitian Unicef yang selalu mengaitkan kota-kota pelacur dengan Indramayu. Dengan adanya fenomena tersebut, penulis tertarik untuk lebih jauh mengangkat fenomena wanita penjaja seks untuk dijadikan karya dalam Tugas Akhir. Fenomena wanita penjaja seks tersebut dijadikan sebagai tema dalam pembuatan karya gratis dengan menggunakan teknik cetak saring yang yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan bentuk visual sesuai yang diharapkan. Dalam prosesnya penulis mempertimbangkan mulai dari pengambilan objek wanita yang sesuai, penataan pose, sampai desain visual menggunakan komputer, dengan harapan pencapaiannya dapat maksimal. Karya tersebut meliputi pose-pose yang sengaja penulis buat se-sensual mungkin mulai dari bentuk tubuh, ekspresi wajah, dan pemihan background yang sesuai dengan judul yang penulis angkat yaitu Sensualiatas Wanita Penjaja Seks dalam Metafora. Gaya bahasa metafor d igambarkan seperti betuk ular menunjukan pria yang bewajah ganda, topeng yang menutupi sebuah identisas diri, biola yang menunjukan struktur body yang indah, dan masih banyak lagi gaya metafor yang digunakan. Penggunaan simbol-simbol ini bertujuan agar pesan dalam karya tersebut nantinya dapat menginspirasi bagi para apresian untuk dapat menyimpulkan secara beragam. Penulis tidak bermaksud menjadikan karyanya menjadi karya-karya yang pomografi tetapi karya-karya ini bisa menjad i perumpamaan bagi wanita-wanita yang terjun menjadi pekerja seks dengan tujuan penuli s ingin mengangkat harkat dan martabat wanita penjaja seks, serta citra keberadaan wanita penjaja seks yang selama ini dianggap sebelah mata dan dapat memberikan timbal balik atau komunikasi serta dapat bermanfaat bagi dunia kesenian khususnya seni gratis.

Actions (login required)

View Item