Tokoh Video Game Sebagai Metafora Pengalaman Pribadi

Gerry Abram Picasso, NIM: 0511709021 (2012) Tokoh Video Game Sebagai Metafora Pengalaman Pribadi. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Preview	Text BAB I.pdf Download (8MB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (1MB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penulis sebelumnya mengalami beberapa kesulitan dalam penentuan judul "Tokoh Video Game sebagai Metafora Pengalaman Pribadi" yang sebelumnya berjudul "Karakter Video Game , sebagai Metafora Pengalaman Pribadi" dikarenakan terjadi kesalahan persepsi dalam mendefinisikan kata "karakter" yang mengakibatkan multi-interpretasi dalam judul karya Tugas Akhir ini. Dari semua karya yang telah terwujud, penulis pada dasamya menggunakan tokoh-tokoh dalam video game sebagai pengganti pribadi penulis yang diungkap secara metaforik. Beberapa faktor kesulitan yang penulis alami adalah ketidakmampuan penulis untuk menyelesaikan karya yang penulis buat dalam waktu tertentu, karena proses pembentukan karya dengan medium cat minyak harus dibuat berlapis-lapis dan memerlukan waktu yang lama. Kemudian faktor yang medukung keberhasilan dalam membentuk karya adalah banyaknya referensi acuan karya yang mampu diperoleh dari buku, internet, video game, majalah, dan beberapa sumber lainnya yang penulis gunakan untuk membuat karya. Namun penulis masih merasa k:urang puas dengan apa yang sudah dicapai. Tidak semua tokoh yang penulis hadirkan berada dalam satu jenis game yang sama, misalkan pada karya berjudul TV threat yang merupakan tokoh dari film 300 tetapi tokoh tersebut tidak hanya hadir dalam bentuk film sebab mereka juga hadir dalam bentuk game di Playstation 3. Sesungguhnya penulis juga ingin menghadirkan makhluk-makhluk mitologi yang menarik untuk dipelajari, namun kendala teknis dan wak:tu yang dialami penulis selalu menjadi penghambat proses kreatif. Penulis berharap mampu memberikan karya-karya yang terbaik untuk proses pembelajaran, karena penulis masih membutuhkan saran dan kritik yang membangun agar pada karya-karya yang berikutnya dapat lebih baik dari yang sebelumnya. Meskipun harus mengubah gaya karya namun demi pancapaian pengetahuan estetik tidaklah masalah bagi penulis, karena kita harus berkembang dan maju untuk mencapai apa yang kita inginkan.

Actions (login required)

View Item