Sensitivitas Tubuh Manusia Dalam Penciptaan Karya Seni Lukis

Hari Gita Setiadi, NIM 0511710021 (2012) Sensitivitas Tubuh Manusia Dalam Penciptaan Karya Seni Lukis. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Preview	Text BAB I.pdf Download (5MB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (1MB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sebuah karya seni merupakan hasil dari interaksi pengamatan secara nyata yang berkembang menjadi bentuk-bentuk lain dalam karya seni itu sendiri. Kejadian-kejadian menarik yang terekam didalamnya diolah sehingga menjadi bahasa rupa untuk diekpresikan kedalam karya dua dimensi. Berdasarkan pemahaman penulis tentang seni rupa khususnya seni lukis tersebut di atas yang berarti pula upaya seorang pelukis menyampaikan pemikiran dalam bentuk visual dengan mengutamak an estetika seni rupa, maka Tugas Akhir yang betjudul Sensitivitas Tubuh Manusia merupakan upaya dari wujud penyampaian penulis sebagai manusia yang tidak bisa hidup sendiri.Karena tanpa bersosialisasi dengan manusia lainya penulis menyadari hidup tidak mempunyai nilai, sebaliknya dengan sesama manusia dapat saling berbagi dan mengisi. Judul karya tugas akhir yang diangkat oleh penulis adalah Sensitivitas Tubuh Manusia. Sensitivitas tubuh manusia menurut pandangan penulis adalah kepekaan tubuh manusia merespon gejala-gejala yang tetjadi dalam kehidupan masyarakat. Tubuh sebagai wujud fisik yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan dengan panca indera, tak hanya merupakan sebuah selonsong kosong, namun juga dapat merepresentasikan apa - apa yang dirasakan oleh jiwa. sebagai manusia yang kodratinya juga memiliki tubuh dan hidup dalam lingkungan sosial yang kompleks, semestinya penulis menangkap gejala-gejala yang dapat meransang kepekaan tubuh untuk memproduksi tanda. Kemudian hal tersebut dituangkan ke dalam kanvas yang hasil akhirnya merupakan tanda-tanda baru menurut pandangan penulis dalam konteks tubuh sebagai tanda nonverbal. Bahasa tubuh merupakan tanda yang secara refleks disampaikan oleh tubuh untuk menegaskan apa-apa yang dialami dan dirasakan, singkatnya dapat dikatakan bahwa bahasa tubuh adalah cerminan dari perasaan. Bentuk visualisasi dari Sensitivitas Tubuh Manusia dalam lukisan dapat berupa penggambaran figur yang di imajinasikan bentuk-bentuknya secara subjektif menjadi bentuk-bentuk elastis seperti karet, lilin mainan (was) dan lain sebaginya. Sedangkan dalam pencapain artistiknya, penulis memakai teknik realistik untuk penggarapan objeknya. Sebagian karya memakai latar balakang sederhana dengan warna monochrome dan pada karya-karya tertentu penulis membuatnya dengan format tiga dimensi bahkan ada juga dua buah karya memakai teknik print menyesuaikan dengan ide yang diangkat. Pencapaian dalam perwujudan karya membuat penulis merasa cukup puas dengan hasilnya, terutama keberagaman dan pengembanganya , seperti karya­ karya yang berfomat tiga dimensi dan pemakaian teknik print. Hanya saja pada beberapa karya penggarapanya belum maksimal sesuai dengan yang penulis harapkan disebabkan karena keterbatasan media yang penulis belum temukan solusinya. Karya-karya dalam Tugas Akhir ini pada dasarnya merupakan bentuk refleksi hasil pengamatan dan penghayatan penulis terhadap fenomena-fenomen a kehidupan maupun peristiwa yang dialami sendiri oleh penulis. Dengan kata lain karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir ini merupakan hasil penafsiran penulis atas apa yang dilihat, dirasakan dan dimaknai dari berbagai macam peristiwa atau kejadian sehari-hari sebagai fenomena yang menarik untuk di hadirkan kedalam karya lukis.

Actions (login required)

View Item