Budi Jaya Habibi, 1211407011 (2017) Titis Tutus. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
bab i.pdf Download (5MB) | Preview |
|
Text
bab ii.pdf Restricted to Repository staff only Download (795kB) | Request a copy |
||
Text
bab iii.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
||
|
Text
bab iv pen.pdf Download (631kB) | Preview |
|
Text
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
||
|
Text
naskah Publikasi (Habibi, BJ 1211407011).pdf Download (3MB) | Preview |
|
Other (karya)
Karya.rar Restricted to Repository staff only Download (1GB) | Request a copy |
Abstract
Wadian Dadas merupakan ritual pengobatan suku Dayak Ma‟anyan yang dipimpin oleh seorang wanita. Konon dalam pertapaannya untuk menjadi seorang Wadian, Ineh Payung Gunting mendapatkan ilham dari pertarungan burung elang dengan ular tedung, dan macan, sehingga teciptalah sebuah tarian ritual yang mengadopsi gerak ketiga binatang tersebut. Dewasa ini muncul fenomena perubahan pelaku ritual yang semula seorang wanita menjadi laki-laki yang bersifat keperempuanan yang biasanya masih memiliki hubungan darah Wadian. Fenomena perubahan pelaku ritual Wadian Dadas dalam karya ini disebut sebagai Wadian Liminal. Wadian Liminal diartikan sebagai manusia netral yang berada pada posisi di ambang atau di antara. Posisi liminal ini adalah sebuah fase penghilangan jati diri untuk membentuk sebuah citra imaji baru dalam ritual. Analisis berikutnya, ketiga binatang yang menjadi sumber gerak tari ritual Wadian Dadas, sesungguhnya adalah perlambangan tiga dunia. Burung elang sebagai penguasa alam atas, ular tedung sebagai penguasa alam bawah, dan macan sebagai penguasa alam tengah. Titis Tutus dipilih sebagai judul karya tari yang berorientasi pada sejarah, esensi tari ritual, dan perubahan pelaku Wadian. Titis diartikan sebagai darah keturunan, dan Tutus berarti anak keturunan. Karya tari dengan kekuatan sebelas penari ini dikemas dalam bentuk fragmen. Penari akan hadir menjadi titik fokus utama di proscenium stage dengan balutan busana bernuansa Dayak vintage. Karakter penari laki-laki yang feminin merupakan gambaran Liminalitas pelaku ritual Wadian Dadas. Materi gerak tari mengadopsi gerak nginsai’, juga akan dihadirkan gerak-gerak hasil pencarian tentang esensi gerak ular tedung, burung elang, dan macan, sebagai bentuk inti dari tarian ritual Wadian Dadas. Musiknya bersumber dari irama Palu Dadas dan Saranginging dengan pola garap orechestra untuk menguatkan setiap fragmen.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Hendro Martono , MG. Sugiyarti | ||||
Uncontrolled Keywords: | Titis Tutus, Ritual, Wadian, Liminal | ||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | ||||
Depositing User: | jody JS Santoso | ||||
Date Deposited: | 22 Dec 2017 04:20 | ||||
Last Modified: | 22 Dec 2017 04:20 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2840 |
Actions (login required)
View Item |