Estri Nuri Megawati, 1310736014 (2017) Pemeranan Tokoh Nenek Dengan Gaya Komikal Dalam Naskah Kereta Kencana Karya W.S Rendra. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
bab i.pdf Download (8MB) | Preview |
|
Text
bab ii.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
bab iii.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
||
|
Text
bab iv pen.pdf Download (691kB) | Preview |
|
|
Text
Jurnal.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Other (karya)
karya.rar Restricted to Repository staff only Download (3GB) | Request a copy |
Abstract
Kereta Kencana adalah kisah dua orang tua yang berusia 700 tahun. Mereka terasingkan dan kesepian karena hanya hidup berdua saja untuk menikmati detik-detik akhir kehidupannya. Hidup mereka kosong dan berlalu dengan hal-hal yang sama setiap harinya, namun mereka selalu mempunyai cara untuk mengisi kekosongan hidup. Kekonyolan ketika bermain layaknya anak kecil mereka lakukan demi menutupi pahitnya hidup. Mereka selalu menunggu kereta kencana yang dipercaya dapat membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Kedua orang tua tersebut memberikan makna yang mendalam. Mereka adalah fakta masa lalu seorang pejuang yang rela mati membela Negaranya. Mereka mencintai Negara dan masyarakatnya, namun masyarakatnya tidak mencintai mereka. Kedua orang tua itu terabaikan, jasa-jasanya terlupakan. Masyarakat sekarang sibuk menghadapi retorika percintaan dan kekayaan. Masyarakat sibuk dengan dirinya sendiri, menutup mata dan menutup telinga. Menengoklah ke belakang, ada banyak kisah memilukan dari seorang pejuang yang mengorbankan nyawanya demi sebuah Kemerdekaan. Kereta Kencana memberikan pesan kepada khalayak bahwa kita harus bisa memaknai hidup. Kita harus selalu menghormati jasa-jasa para pahlawan kita. Ulurkan tangan kita untuk membantu para pejuang yang saat ini sudah tua renta dan kesulitan dalam hal financial, meskipun mereka tidak menginginkan belas kasihan namun kita wajib memberikan rasa hormat yang sangat luar biasa untuk jasa-jasanya. Rasa hormat yang dimaksud dalam Kereta Kencana tidak hanya untuk para pejuang jaman dahulu, namun untuk orang tua kita dan orang tua yang ada di sekitar kita. Jangan Lupakan Sejarah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Hirwan Kuardhani , Rano Sumarno | ||||
Uncontrolled Keywords: | absurd, Kereta Kencana, W.S Rendra | ||||
Subjects: | Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan) | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | ||||
Depositing User: | jody JS Santoso | ||||
Date Deposited: | 09 Jan 2018 04:53 | ||||
Last Modified: | 09 Jan 2018 04:53 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2874 |
Actions (login required)
View Item |