Dwi Vina Aprilia, 1211398011 (2017) Karanantara. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
bab i.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
bab ii.pdf Restricted to Repository staff only Download (956kB) | Request a copy |
||
Text
bab iii.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text
bab iv pen.pdf Download (720kB) | Preview |
|
|
Text
JURNAL KARANANTARA.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
||
Other (karya)
karya.rar Restricted to Repository staff only Download (0B) | Request a copy |
Abstract
Pada kesempatan kali ini penata membuat karya tari berjudul KARANANTARA. Karya ini mendiskripsikan tentang konflik batin yang dirasakan Roro Jonggrang antara cinta dan dendam hingga akhirnya ia menjadi sebuah arca candi yang berujung penyesalan. Berawal dari peperangan dua kerajaan yang mengakibatkan Prabu Boko ayahanda Roro Jonggrang meninggal, lalu Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahnya ingin memperistri Roro Jonggrang. Roro Jonggrang yang saat itu merasa kehilangan seorang ayah dan merasa kerajaannya diambil alih oleh Bandung Bondowoso, namun di sisi lain ia juga mencintai Bandung Bondowoso. Dendam yang dirasakannya lebih kuat daripada rasa cintanya, oleh karena itu kemudian mempunyai cara yang ia pikir dapat menolak lamaran dan merebut kembali kerajaannya dari tangan Bandung Bondowoso. Akan tetapi rencana tersebutlah yang pada akhirnya membuat ia menjadi patung yang saat ini berada di Candi Prambanan. Karya tari ini dipentaskan dengan jumlah enam penari putri merupakan cerminan dari Roro Jonggrang dan dua penari putera sebagai Bandung Bondowoso dan Raja Boko. Karya ini merupakan tipe tari dramatik yang memiliki beberapa adegan. Adegan yang pertama menggambarkan kecantikan Roro Jonggrang dan keagungannya, adegan kedua menggambarkan konflik batin Roro Jonggrang yang bimbang memilih antara dendam atau cintanya. Adegan ketiga yaitu rekadaya Roro Jonggrang yang ingin membalas dendam dan mengambil kembali kerajaannya dengan cara mengelabuhi Bandung Bondowoso yang pada akhirnya membuat dirinya menjadi Arca. Bagian akhir menggambarkan penyesalan Roro Jonggrang, dengan perbuatannya sendiri akhirnya ia menjadi Arca. Lewat karya ini penata ingin menyampaikan pesan bahwa sebuah dendam, kelicikan dan kemurkaan dengan dasar apapun merupakan hal yang nantinya akan merugikan diri sendiri.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Indah Nuraini , Y. Adityanto Aji | ||||
Uncontrolled Keywords: | Roro Jonggrang, dendam, cinta | ||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | ||||
Depositing User: | jody JS Santoso | ||||
Date Deposited: | 18 Jan 2018 04:11 | ||||
Last Modified: | 18 Jan 2018 04:11 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2906 |
Actions (login required)
View Item |