Mutiara Fajar Juwita, 1410028411 (2018) Bebaya. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
Bab I.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
BAB II pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
Bab IV.pdf Download (818kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN yg 55.pdf Restricted to Repository staff only Download (338MB) | Request a copy |
||
|
Text
NASKAH PUBLIKASI pdf.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Karya tari ini berjudul Bebaya mempunyai arti bersama-sama dalam Bahasa Kutai, serta dikemas dalam bentuk Segmen. Karya ini terispirasi dari keanekaragaman suku-suku yang ada di Kutai dalam simbol persatuan yaitu Lembuswana. Lembuswana adalah sosok mitologi yang menjadi lambang pemersatu keaneka ragaman suku yang ada di Kutai Kartanegara. Lembuswana menjadi mitologi rakyat Kutai yang disucikan karena makhluk ini merupakan lambang kekuasaan Mulawarman, yang bertahta sebagai Raja Kutai disekitar 1.500 tahun silam. Lembuswana adalah simbol berwarna keemasan yang menjadi lambang identik macam-macam suku yang ada di kawasan Kutai Kartanegara. Lembuswana diartikan dari kata Lembu yang bermakna kekayaan alam kerajaan Kutai yang tersedia oleh adanya Dewa sedangkan Swana bermakna hubungan ikatan atau pemersatu yang sangat kuat antara Raja dan rakyatnya serta keaneka ragaman suku-suku. Prosesi upacara Tambak Karang yang menjadi refrensi lain pada karya ini. Tambak Karang yaitu pernak Pernik yang dibentuk menyerupai Lembuswana dalam penyelenggraan upacara adat suku Kutai yaitu Erau. Karya tari ini akan menampilkan tentang pengayoman sesuai dengan bentuknya yaitu keanekaragaman dalam satu tubuh dengan gerakan meruncing, melengkung dan kibasan. Karya ini tidak hanya menampilkan gerakan kekuatan tetapi juga menampilkan prosesi Tambak Karang yang disimbolkan dengan properti rumbai-rumbai pada tangan. Namun, esensi dari gerakan tersebut juga diangkat dan dieksplorasi kembali dengan bentuk garap tari kelompok dengan jumlah 7 penari yaitu 4 penari perempuan dan 3 penari laki-laki dengan motif pijakan tari klasik yang ada di Kutai yaitu tari pesisir dan pedalaman yang ada di Kutai serta di variasikan kembali serta diiringi musik yang bersumber dari Bemamang dan Tingkilan. Karya ini diharapkan memberikan manfaat atau faham tentang patung yang menjadi simbol di Kutai Kartanegara bagi penata dan masyarakat sebagai simbol mengayomi di daereah tempat tinggal. Nilai-nilai tradisi pada simbol Lembuswana serta prosesi Tambak Karang yang mempunyai makna dan fungsi untuk kebudayaan masyarakat. Karya ini diharapkan menjadi kontemplasi untuk lebih menghargai simbol yang melambangkan daerahnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Additional Information : | Hendro Martono, B.Sri Hanjati | ||||
Uncontrolled Keywords: | simbol, motif, manfaat, koreografi, tari | ||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | ||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | ||||
Date Deposited: | 17 Dec 2018 06:54 | ||||
Last Modified: | 17 Dec 2018 06:54 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/3930 |
Actions (login required)
View Item |