Bentuk Arsitektur Interior Rumah Adat Kampung Bena, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Muchammad Rizky Kadafi, 1621024412 (2019) Bentuk Arsitektur Interior Rumah Adat Kampung Bena, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masters thesis, ISI Yogyakarta.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (990kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (978kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf

Download (6MB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Kampung Bena memiliki struktur bangunan yang unik dan khas menyerupai sebuah kapal. Kampung ini memiliki 43 rumah adat, dari jumlah tersebut terdapat 2 jenis rumah adat yang memiliki bentuk berbeda dengan rumah adat yang lainnya. Hal ini menarik perhatian penulis untuk mengkaji arsitektur interior rumah adat kampung Bena. Kajian ini meliputi bagaimana bentuk arsitektur interior rumah adat dan bagaimana faktor material, konstruksi dan eknologi, serta faktor pertahanan dan faktor kepercayaan yang menjadi dasar terciptanya rumah adat. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan arsitektur vernakular guna membantu dalam menjawab rumusan masalah diatas secara rinci dan faktual. Untuk membedah kajian ini digunakan teori alternative theories of house form oleh Amos Rapoport (1969). Hasil yang diperoleh dari lapangan adalah bentuk arsitektur interior rumah adat kampung Bena tidak hanya dapat dipahami sebagai ekspresi dan artefak budaya masyarakat adat setempat, melainkan nilai-nilai, citra dan jiwa yang terkandung di dalamnya. Terdapat 2 rumah adat yang disebut dengan Sa’o saka pu’u adalah rumah induk atau pusat rumah adat yang menyimbolkan rumah leluhur dari kaum wanita dan Sa’o saka lobo adalah rumah adat yang mewakili leluhur kaum pria. Dalam pemilihan material yang digunakan, masyarakat Bena menemukan pengetahuan dari material meliputi, kekuatan atau kelebihan, kelemahan, dan keterbatasan. Hal itu melahirkan sebuah pengetahuan dalam menyusun struktur dan konstruksi bentuk arsitektur interior rumah adat. Pengetahuan ini menjadi sebuah teknologi yang terus dikembangkan oleh masyarakat Bena hingga saat ini. Masyarakat Bena berpegang teguh pada keberadaan daya-daya transenden roh leluhur yang dikenal dengan mori ga’e. Terdapat 17 tahapan ritual atau upacara adat yang wajib dilaksanakan dalam proses membangun rumah adat bagi masyarakat Bena. Hal ini dilakukan agar menjalin harmoni dan menghindari musibah atau bencana dari daya transendental tersebut. Rumah adat di kampung Bena memiliki pertahanan dari keadaan alam yang ekstrim, hewan buas, suku-suku disekitarnya dan menjaga harmoni dengan mori ga’e.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsNIM
Muchammad Rizky Kadafi, 1621024412UNSPECIFIED
Department: PPS ISI Yogyakarta
Additional Information : Suastiwi
Uncontrolled Keywords: Arsitektur interior, rumah adat, kampung Bena
Subjects: Desain produk
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Interior
Depositing User: FL Agung Hartono
Date Deposited: 22 Mar 2019 03:19
Last Modified: 22 May 2019 03:41
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/4184

Actions (login required)

View Item View Item