Nugroho Hari Wibowo, Philipus (2012) ANDE-ANDE LUMUT: ADAPTASI DARI FOLKLOR KE PERTUNJUKAN TEATER EPIK. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
bab 1.pdf Download (2MB) |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
bab 5.pdf Download (993kB) |
|
Text
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Karya Tugas Akhir ini mengadaptasi folklor “Ande-Ande Lumut” sebagai ide dasar penciptaannya. Hal tersebut akan dituangkan dalam sebuah pementasan teater yang berjudul “Kemuning”. Folklor “Ande-Ande Lumut” ” merupakan turunan dari cerita Panji (“Siklus Panji”), yang menceritakan pengembaraan Raden Panji mencari Putri Candrakirana yang mengembara. Cerita Panji tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi lebih luas hingga Asia Tenggara (Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja), bahkan Jepang. Perkembangan teori adaptasi begitu pesat, apapun kini bisa dijadikan obyek adaptasi, puisi, novel, drama panggung, lukisan, tarian, video games, bahkan apapun. Pemilihan Folklor merupakan suatu upaya mencari ide baru dalam pementasan teater. Pementasan “Kemuning” ini dikemas dengan konsep pemanggungan teater epik Brecht. Hal ini merupakan suatu upaya mencari bentuk baru (pembacaan) dalam cerita “Ande-Ande Lumut”. Teater Epik menolak salah satu unsur utama dari drama Aristoteles yang telah dikembangkan dengan metode Stanislavsky, yaitu harus adanya empati (rasa ikut mengalami) dalam sebuah pementasan. Menurut Brecht proses ini telah menyebabkan suatu akibat yang sebenarnya mestinya dihindari, karena mengakibatkan sikap pasif dalam diri penonton. Maka ia membuat teori tentang menghancurkan ilusi, cara interupsi, tetap mengontrol emosi. Istilah kesukaan nya adalah Verfremudungs Effekt atau alienasi. Brecht identik dengan tema-tema sosial dalam karyanya. khususnya tema yang mengangkat nasib orang kecil yang harus menderita karena kebijakan penguasa, biasanya kisahnya seputar persoalan buruh dan majikan. Pementasan “Kemuning” ini mengangkat kehidupan para pelacur, Kehidupan pelacur masih identik dengan hal-hal negatif. Padahal mereka dibutuhkan dalam masyarakat. Tapi kadang kala mereka menjadi kambing hitam yang harus selalu disalahkan. Secara tersirat pementasan ini bertujuan memperjuangkan kehidupan para pelacur. Penonton diajak melihat sudut pandang yang lain tentang kehidupan pelacur yang selama ini dianggap buruk oleh masyarakat. Menurut Brecht teater yang baik dan yang dituntut dalam jaman moderen adalah teater yang dapat menggugah aktifitas berfikir yang kritis pada diri penonton, maka pentas ini diharapkan mendorong para penikmat seni untuk melahirkan penafsiran yang penuh dengan kesadaran terhadap lingkungan sosial dan bisa menimbulkan suatu gerakan atau perubahan pada masyarakat.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#Penciptaan Dan Pengkajian Seni | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Folklor, Ande-Ande Lumut, Adaptasi, dan Teater Epik Brecht | ||||||
Subjects: | Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | ||||||
Depositing User: | Agustiawan Agustiawan | ||||||
Date Deposited: | 05 Sep 2019 06:59 | ||||||
Last Modified: | 14 Mar 2024 03:27 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/4696 |
Actions (login required)
View Item |