Sumamo, Rano (2013) Penciptaan Teater: Supata - Drupadi. Project Report. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta.
Text
Bab 1.pdf Download (3MB) |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (239kB) | Request a copy |
|
Text
Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (701kB) | Request a copy |
|
Text
Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
|
Text
Bab 6.pdf Download (795kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pertunjukan Supata"'-Drupadi adalah upaya dalam menciptakan teater kontemporer berbasis tradisi Indonesia. keberagaman budaya Indonesia mendorong penulis untuk mencipta karya teater yang bersifat multikultural. Lakon Supata Drupadi yang diangkat dari kisah Mahabharata juga merupakan respon dari dekadensi moral yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Pesan-pesan yang terkandung di dalam ajaran Mahabharata patut dijadikan teladan untuk membaca mult i krisis di Indonesia. Drupadi terlahir karena dendam, rasa sakit hati yang teramat dari sang ayah kepada sahabatnya yang bemama Doma. Maka dilakukanlah ritual puja sebagai proses kelahirannya . Drupadi dalam perspektif Bangsa dan Negara dapat diartikan sebagai Ibu pertiwi. Ibu adalah tempat dimana surga yang telah dijanjikan berada di telapak kakinya. Pertiwi adalah tanah air tempat kita menyongsong kedamaian. Menghormati dan mengabdi pada Ibu pertiwi berat-ti telah menjaga surga dan menghindari bumi ini dari malapetaka yang menyengsarakan. Melalui pertunjukan ini penulis ingin menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak kepada dunia untuk melindungi kaum perempuan dari keadilan dan diskriminasi. Drupadi adalah simbol perempuan, menyakiti D111padi berarti menyakiti hati perempuan hukumannya adalah kesengsaraan sep erti darah Dursasana . Peliunjukan teater Supata Drupadi menggunakan idiom teater tradisional. Menempatkan tokoh Dalang sebagai benang merah alur cerita, sedangkan A.ktor lainnya akan berperan sebagai pelengkap, baik sebagai sosok tokoh maupun sebagai moving aliistik. seluruh pemain menunggu saat giliran tampil dengan duduk beljajar di area belakang pentas. Bahasa yang disajikan dalam pe1tunjukan lebih betumpu pada bahasa gerak dan simbol artistik. Tembang tradisi khas Sunda, Madura, Lombok, dan Kalimantan menjadi kekuatan dalam gaya pem ainan.
Item Type: | Monograph (Project Report) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | KODEPRODI91251#SENI TEATER | ||||
Uncontrolled Keywords: | teater kontemporer, multikultural, Mahabharata, dekadensi moral, Indonesia | ||||
Subjects: | Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan) | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | ||||
Depositing User: | sri SE endarti | ||||
Date Deposited: | 11 Sep 2019 07:53 | ||||
Last Modified: | 11 Sep 2019 07:53 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/4768 |
Actions (login required)
View Item |