Kelentangan dalam Belian Sentiu Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur

Irawati, Eli (2019) Kelentangan dalam Belian Sentiu Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta. ISBN 978-602-6509-39-0

[img] Text
KELENTANGAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (11MB) | Request a copy
[img] Text
Pages from KELENTANGAN.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id/

Abstract

Keberadaan kelentangan dalam upacara belian sentiu tidak bisa dipisahkan karena tanpa adanya kelentangan, seluruh prosesi upacara belian sentiu tidak bisa diadakan. Hal ini menunjukkan bahwa kelentangan memiliki arti penting dan makna simbolik bagi masyarakat Benuaq di desa Tanjung Isuy. Perwujudan makna simbolik tersebut diimplementasikan pada penyajian kelentangan dalam belian sentiu, peralatan yang digunakan dalam upacara, tindakan yang dilakukan pemeliatn, waktu, angka dan arah pelaksanaan upacara belian Sentiu, dan juga simbol yang berhubungan dengan integritas dan sosial kemasyarakatan. Bentuk pertunjukan kelentangan dalam upacara belian sentiu tidak terlepas dari tahapan yang secara keseluruhan terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan penutupan. Tahap persiapan upacara meliputi pihak penyelenggara, pemeliatn, pemain kelentangan, sesaji, kostum, tempat dan waktu pelaksanaan. Tahap pelaksanaan upacara adalah tahapan pokok penggunaan kelentangan yaitu pelaksanaan prosesi Ngawat/penyembuhan yang dilakukan oleh pemeliatn selama delapan hari delapan malam. Penggunaan kelentangan dalam tahapan Ngawat sangat mutlak diperlukan untuk mengiringi pemeliatn dalam melakukan proses penyembuhan. Hal ini sesuai dengan tata cara pelaksanaan upacara belian sentiu yang telah diwariskan secara turun temurun oleh leluhur masyarakat Benuaq Tanjung Isuy. Tahapan terakhir adalah penutupan/tangai yang juga menggunakan kelentangan dan yang terakhir adalah menjalankan pantangan-pantangan sesuai dengan hukum adat yang berlaku. Rangkaian prosesi ngawat terbagi dalam lima tahapan yaitu narere, bejajurug la mo, bakawat, ngasi ngado, nyalolo dan juga penutupan/tangai. Sajian musik kelentangan yang di gunakan pada rangkaian prosesi ngawat penulis bagi dalam tiga jenis yaitu bememang, kelentangan, dan sulikng dewa. Sajian kelentangan sebagai bagian yang penting dari upacara belian Sentiu merupakan representasi mitos yang ada bahwa rangkaian melodi dan ritme mempunyai arti yang penting dalam prosesi ngawat. Bememang adalah sebagai cara untuk memanggil, memohon dan memuji makhluk halus dan roh-roh leluhur. Kelentangan sebagai cara untuk memberi persembahan, mengiringi dan juga untuk menyenangkan makhluk halus dan roh-roh leluhur yang diundang. Sedangkan sulikng dewa sebagai kendaraan untuk terbang menemui para makhluk halus dan roh-roh leluhur. Kandungan doa yang dilantunkan lewat bememang dianggap mempunyai nilai luhur sebagai penyeimbang kehidupan manusia dengan Tuhan. Begitu juga iringan kelentangan mempunyai kesesuaian dengan rasa musikal yang ada pada masyarakat dayak Benuaq. Hal ini dikarenakan setiap nada yang dirangkai menjadi melodi merupakan ekspresi atau apa yang tersirat di balik itu. De-mikian juga yang terjadi dalam musik kelentangan, dimana musik berperan sebagai sarana komunikasi secara horizontal maupun vertikal. Keseluruhan pertunjukan kelentangan dalam upacara belian sentiu mempunyai nilai sebagai penyelaras kehidupan sosial masyarakat Dayak Benuaq Tanjung Isuy yang normatif dalam hubungan antar individu, lingkungan, dan kepercayaan kepada makhluk halus dan roh-roh leluhur. Saran penulis untuk memperkenalkan kelentangan sebagai salah satu kearifan masyarakat Dayak Benuaq Tanjung Isuy adalah dengan cara membuat kurikulum muatan lokal yang berisi informasi tentang kekayaan seni yang dimiliki daerah setempat. Memanggil seniman setempat untuk memberikan keterampilan bermain kelentangan pada anak-anak sekolah dari mulai Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas. Sinergi antara pemerintah dan dukungan dari masyarakat Dayak Benuaq perlu dibangun, dibina dan disosialisasikan secepatnya, agar upaya pelestarian seni tradisi seperti yang digaung-gaungkan selama ini dapat segera terealisasikan.

Item Type: Book
Creators:
CreatorsNIM
Irawati, Elinidn0006118004
Uncontrolled Keywords: Kelentangan dalam Belian Sentiu, Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur
Subjects: Etnomusikologi
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi
Depositing User: agus tiawan AT
Date Deposited: 29 Oct 2019 04:41
Last Modified: 29 Oct 2019 04:43
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/5318

Actions (login required)

View Item View Item