Pemaparan Unsur Spiritual Kesenian Jaranan Turangga Yaksa Melalui Penyutradaraan Film Dokumenter “Seni Di Tanah Trenggalek” Dengan Gaya Ekspositori

UMAMI, Mutiara Khairil (2018) Pemaparan Unsur Spiritual Kesenian Jaranan Turangga Yaksa Melalui Penyutradaraan Film Dokumenter “Seni Di Tanah Trenggalek” Dengan Gaya Ekspositori. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Bab I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (914kB) | Request a copy
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (918kB) | Request a copy
[img] Text
Bab V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
Bab VI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy
[img] Text
JURNAL MUTIARA KHAIRIL U.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Kesenian jaranan Turangga Yaksa merupakan sebuah kesenian jaranan dari masyarakat Trenggalek dan berbeda dengan kesenian jaranan pada umumnya. Perbedaan kesenian ini terletak pada properti/eblek dan beberapa gerakannya. Badan eblek berbentuk menyerupai kuda dan berkepala raksasa. Eblek ini ditunggangi oleh penari Turangga Yaksa sebagai Ksatria yang gagah. Sebagian gerakan Turangga Yaksa ini menceritakan aktivitas petani, mulai dari berangkat hingga panen. Eksistensi jaranan Turangga Yaksa tetap terjaga dan terus berkembang ditengah masyarakat Trenggalek. Antusias penonton dalam menyaksikan pertunjukkan ini lebih pada atraksi yang ditampilkan para penari atau hanya sebagai hiburan saja. Penonton kurang memahami makna atau pesan yang disampaikan melalui kesenian tersebut. Bukan hanya penonton, sebagian para penari jaranan Turangga Yaksa pun demikian, sehingga kurang adanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Film dokumenter “Seni di Trenggalek” menjelaskan tentang ciri khas jaranan Turangga Yaksa, unsur spiritual yang terdapat di dalamnya, dan perkembangan Turangga Yaksa saat ini. Terdapat banyak informasi penting yang disampaikan oleh Dian Nova Saputra dan Bapak Teguh. Pernyataan dari para narasumber setidaknya dapat memberi pemahaman yang luas mengenai kesenian jaranan Turangga Yaksa khususnya jika dilihat dari segi spiritual. Film ini dikemas dengan durasi kurang lebih 19 menit, dengan menggunakan gaya ekspositori. Penggunaan gaya ekspositori bertujuan agar penonton lebih mudah memahami melalui statement langsung dari Dian dan Bapak Teguh. Film dokumenter ini diharapkan dapat memberikan alternatif tayangan yang dapat memperkaya pengetahuan, memotivasi dan menginspirasi penonton terutama bagi masyarakat Trenggalek.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM
UMAMI, Mutiara Khairilnim1210595032
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDSETYAWAN, Deddynidn0029077603
UNSPECIFIEDWIDYASMORO, Agnesnidn0006057806
Department: KODEPRODI91261#Televisi dan Film
Uncontrolled Keywords: Dokumenter, Turangga Yaksa, Trenggalek, Gaya Ekspositori, pemaparan unsur
Subjects: Televisi > Televisi
Divisions: Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi
Depositing User: Ida ID Sriwahjudewi
Date Deposited: 01 Nov 2019 08:25
Last Modified: 01 Nov 2019 08:25
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/5352

Actions (login required)

View Item View Item