BASTIAN, Ikhsan (2019) Tarasmara: Tubuh akrobatik Sebagai Landasan Bentuk Cipta Teater. Masters thesis, ISI Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (3MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (5MB) |
Abstract
Akrobat adalah gerak manusia yang luar biasa dalam hal keseimbangan, ketangkasan, dan koordinasi motorik. Sebuah konsep dimana tubuh-tubuh terlatih tampil dengan mudah memainkan karya seni yang menimbulkan kekaguman di antara para penonton. Tubuh menjadi bahasa utama dalam akrobatik, gerakangerakan yang dilakukan pada akhirnya akan menjadi spektakel dalam mise en scene pertunjukan. Berdasarkan hal tersebut kemudian oleh penulis digunakan sebagai media untuk menghidupkan kembali teks tentang cerita “cinta Dewi Tara dan Samaragrawira” dari Narasi Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram Kuno yang selanjutnya dirangkum dalam sebuah judul pertunjukan yaitu TARASMARA akronim dari Tara – Asmara yang diartikan sebagai kisah asmara dari Dewi Tara dengan Samaragrawira. Mewujudkan pertunjukan Tarasamara, penulis mengambil beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber penciptaan, yaitu; Empiris, Akrobatik, Cerita Dewi Tara, dan Bentuk Tubuh Akrobat (Review Jurnal The Acrobat-Body: The Other Body). Adapun tahapan proses penciptaan yang penulis lakukan diuraikan dalam 3tahapan, yaitu; menciptakan medan, Perencanaan/ praproduksi, dan Proses produksi. Tarasmara diciptakan dengan menjadikan bentuk akrobatik sebagaiidentitas dari penulis. Bukan hanya sebagai identitas melainkan sudah menjadi jalan hidup bagi penulis. Gerakan akrobatik dibuat dengan memadukan gerakan silat dan posisi-posisi pertapaan Budha. Pada akhirnya Tarasmara lahir sebagai media alternatif dalam menyampaikan peristiwa. Lakuan-lakukan gerak dan dialog dapat digunakan dalam menyajikan segala sesuatu, bahkan sesuatu yang tidak mungkin tersampaikan dalam keseharian. Seperti visi penulis menyajikan cinta tanpa ditunggangi kepentingan. Pola-pola latihan yang dilakukan pada pertunjukan Tarasmara memperlihatkan bagaimana bentuk-bentuk tubuh yang secara visual sukar pada akhirnya menjadi bentuk yang mudah untuk diwujudkan. Tarasmara menemukan cinta dalam kebersamaan untuk menyamakan visi dalam mewujudkan pertunjukan teater.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Akrobatik, Dewi Tara – Samaragrawira, Kisah Cinta | ||||||
Subjects: | Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan) | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Studi Penciptaan dan pengkajian seni | ||||||
Depositing User: | FL Agung Hartono | ||||||
Date Deposited: | 09 Mar 2020 02:01 | ||||||
Last Modified: | 09 Mar 2020 02:01 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/5790 |
Actions (login required)
View Item |