DEWANTI, Nadia Putri (2018) Perilaku Usil Anak-Anak Sebagai Ide Penciptaan Seni Grafis. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Bab I.pdf Download (430kB) |
|
Text
Bab V.pdf Download (161kB) |
|
Text
PERILAKU USIL ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
|
Text
JURNAL - Nadia Putri Dewanti.pdf Download (1MB) |
Abstract
Perilaku anak-anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya bisa dengan cara bermacam-macam, salah satunya adalah perilaku usil. Perilaku usil sendiri adalah sikap dimana seseorang senang mengganggu orang lain dengan hal-hal yang konyol, suka mengolok-olok orang lain. Perilaku usil yang dilakukan oleh anak-anak sering menimbulkan kejenakaan atau lelucon. Perilaku usil anak-anak cenderung menghibur dan menarik perhatian banyak orang dan pada umumnya tidak ada unsur untuk membahayakan seseorang. Dekatnya tempat tinggal dengan sekolah dasar membuat pengamatan terhadap anak-anak menjadi lebih sering. Pada saat jam belajar dan jam istirahat berlangsung anak-anak bermain dengan teman-temannya, tidak dipungkiri hal usil dapat dilakukan. Pengalaman pribadi yang dimiliki juga menjadi faktor utama cerita dalam karya. Perilaku usil ditunjukkan saat merasa dekat dengan seseorang, mengalami rasa bosan, ingin bergurau, dan menghibur seseorang maupun dalam membangun suasana lain. Hampir setiap individu pernah melakukan keusilan pada seseorang. Banyak yang menganggap pengalaman usil seperti ini sangat menyenangkan, membahagiakan, menghibur, dan bahkan akan diingat menjadi cerita seseorang saat berkumpul bersama dengan keluarga, teman, atau anggota masyarakat saat kita pernah mengalami peristiwa tersebut. Namun ada juga individu yang menganggap pengalaman usil yang pernah dialami menjadi pengalaman yang memalukan atau menyebalkan.Pengalaman pribadi tentang perilaku usil dimasa anak-anak akan diwujudkan dengan objek boneka kayu anak-anak dengan latar saat berada di sekolah. Hal tersebut digunakan untuk membangun suasana yang sama dengan pengalaman yang diamati dan dialami. Penggunaan warna hitam putih untuk menonjolkan garis-garis negatif yang dimunculkan oleh cukilan yang dibuat. Pengalaman yang menyenangkan dapat membuat bahagia siapa saja yang mendengarkannya. Selama bersosisalisasi di lingkungan sekitar pasti manusia menginginkan pengalaman yang menyenangkan untuk menjadi kenang-kenangan dalam hidupnya. Pengalaman yang didapat tidak selalu terekam oleh media, seperti foto ataupun video untuk diperlihatkan dan ditayangkan kembali sebagai cerita. Banyak pengalaman perilaku usil yang dilakukan saat anak-anak dan terkadang masih ada beberapa yang kita lakukan pada orang-orang terdekat hingga sekarang. Hal tersebutlah yang menjadi pokok pikiran serta mengilhami penciptaan karya seni grafis dalam tugas akhir ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI90201#SENI RUPA MURNI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Anak-anak, perilaku anak-anak, perilaku usil | |||||||||
Subjects: | Seni Murni > Seni Grafis | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Seni Murni > Seni Grafis | |||||||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | |||||||||
Date Deposited: | 13 Mar 2020 08:34 | |||||||||
Last Modified: | 13 Mar 2020 08:34 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/5813 |
Actions (login required)
View Item |