Kadek Sumiasih, 1111338011 (2015) Janmastami. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (977kB) | Request a copy |
||
Text
bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text
bab 5.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Karya tari Janmastami adalah karya tari yang terinspirasi dari ketertarikan penata terhadap upacara otonon di Bali. Manusia yang lahir di hari tertentu, wuku tertentu, atau wewaran tertentu, diyakini memiliki dua karakter yang lebih dominan yaitu karakter keras dan karakter lembut. Masing-masing dari kelahiran tersebut diyakini juga mendapat pengaruh karakter Dewa tertentu dalam mitologi Hindu. Sebagai contoh, seseorang yang lahir pada hari Rabu (budha), wewaran paing, wuku landep, mendapat pengaruh Dewa Mahadewa. Diyakini juga bahwa setiap Dewa memiliki keunikan masing-masing, namun kembali kepada konsep rwa bhineda bahwa setiap manusia memiliki dua karakter yang berbeda namun saling berkaitan. Untuk mengantisipasi unsur negatif yang mempengaruhi dapat dinetralisir dengan upacara otonan. Upacara otonan divisualisasikan melalui simbolisasi benang tebus dan beras tepung tawar. Elemen-elemen dasar dari upacara otonan di atas, dicoba diekspresikan pada karya Janmastami dalam bentuk karya tari kelompok dengan tujuh penari putri sebagai penari inti dan satu penari putra sebagai figur Dewa. Untuk memvisualisasikan seluruh konsep ini digunakan beberapa gerakan motif tari Bali antara lain melincer, ngilo, gelatik nuutpapah. Motif-motif tersebut dikembangkan dan dikreasikan menjadi motif-motif baru sesuai kebutuhan karya. Berkaitan dengan gerak yang digunakan maka, alat musik yang digunakan adalah instrumen gamelan Bali yakni gong, kempul, suling, ceng-ceng,kendang, jublag, gangsa, reong, dan genta, untuk memainkan pola-pola gending kakebyaran Bali. Melalui karya tari ini diharapkan bagi seluruh penikmat seni dapat lebih mengenal satu adat yang dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali, khususnya ritual upacara otonan, yang diselenggarakan setiap enam bulan kalender Bali atau setiap dua ratus sepuluh hari. Kata Kunci: Janmastami, Wuku
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | Program Studi Tari Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta | ||||
Uncontrolled Keywords: | Janmastami, Wuku Landep, tradisi, Bali, karya tari, wuku, wewaran, penari putri, gong, kempul, suling, ceng-ceng,kendang, jublag, gangsa, reong, genta, kakebyaran | ||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 23 Sep 2015 01:43 | ||||
Last Modified: | 23 Sep 2015 01:43 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/588 |
Actions (login required)
View Item |