Prasetya, Hendy (2019) Pakeliran Ringkas Lakon Sri Suwela. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Bab I.pdf Download (5MB) |
|
Text
Bab IV.pdf Download (549kB) |
|
Text
JURNAL HENDI 1210114016.pdf Download (911kB) |
|
Text
Skripsi SRI SUWELA 1210114016.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
|
Video
Mas Hendi Low.mp4 Restricted to Repository staff only Download (1GB) | Request a copy |
Abstract
Perancangan karya ini bertujuan untuk menggarap sanggit wayang wong lakon Sri Suwela dalam pagelaran wayang kulit purwa. Pada umumnya pagelaran wayang kulit berdurasi delapan sampai sembilan jam, menampilkan tujuh jejeran dan tujuh adegan perang akan tetapi pengkarya akan menyajikan lakon Sri Suwela dengan durasi sekitar satu setengah jam. Pengkarya akan menyajikan di Pendapa menggunakan seperangkat gamelan laras slendro, dan posisi kedua sindhen menghadap ke dalang. Pengalaman pengamatan pengkarya berawal dari menonton sebuah pertunjukan tarian klasik, yang diselenggara di Keraton Yogyakarta dengan judul Beksan Klana Alus Sumyar ( Sri Suwela ). Tarian tersebut menceritakan tentang Prabu Sri Suwela yang sedang jatuh cinta kepada Nimas Ayu Dewi Werkudara, cerita dalam tarian tersebut juga ditemui dalam pementasan wayang kulit yang dipentaskan oleh beberapa dalang diantaranya : Ki Sumanto Susilomadyo, dan Ki Sugeng Cermo Handoko. Dari sekian pertunjukan yang disajikan dalang-dalang tersebut pengkarya juga melihat perbedaan boneka wayang, yang berbeda pada bagian jamang yang memakai hiasan merak, wajah yang dirias seperti pengantin putri, memakai baju motif bunga-bunga, serta cerita tersebut jarang dipentaskan. Maka pengkarya akan mengungkapkan sisi lain Prabu Sri Suwela dengan memunculkan sisi feminim pada pagelaran wayang kulit yang berdurasi kurang lebih 1,5 jam. Lakon ini menceritakan Prabu Sri Suwela yang sedang jatuh cinta kepada Nimas Ayu Dewi Werkudara, dan mengirim utusan ke Negara Ngamarta untuk memastikan surat lamaran yang ditujukan kepada Nimas Ayu Dewi Werkudara. Surat lamaran tersebut diterima, tetapi dengan syarat Prabu Sri Suwela harus datang langsung ke Negara Ngamarta. Prabu Sri Suwela menyetujuinya. Di Negara Ngamarta, Prabu Sri Suwela berhadapan langsung dengan Raden Harya Werkudara, tetapi Raden Harya Werkudara tidak mau dilamar oleh Prabu Sri Suwela, terjadilah peperangan. Raden Harya Werkudara kalah, dan lapor kepada Prabu Kresna, lalu diberi siasat yaitu dengan dingungrum( dirayu ). Raden Harya Werkudara maju perang kembali, melawan Prabu Sri Suwela, dan dingungrum ( dirayu ). Prabu Sri Suwela badhar menjadi istri pertama Raden Harya Werkudara yaitu Dewi Pertalawati. Dewi Pertalawati berbicara bahwa sudah lama tidak diperhatikan, dan tidak dipenuhi nafkah batiniah dan lahiriyah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91241#SENI PEDALANGAN | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sri Suwela, Ki Sumanto Susilomadyo, Ki Sugeng Cermo Handoko, Feminim, Pakeliran Ringkas | |||||||||
Subjects: | Pedalangan | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pedalangan | |||||||||
Depositing User: | jody JS Santoso | |||||||||
Date Deposited: | 08 Apr 2020 01:45 | |||||||||
Last Modified: | 08 Apr 2020 01:45 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/5896 |
Actions (login required)
View Item |