Stanley Emil Tobi Tukan, NIM 0912006021 (2015) Ritual Semana Santa Di Larantuka Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB 5.pdf Download (736kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan pada pemaparan konsep atau gagasan penciptaan yang telah dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana Santa di Larantuka Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis adalah sebuah proses atau upaya untuk memvisualisasikan berbagai aktivitas religi di Larantuka terkhususnya upacara Semana Santa dan konteks yang melekat pada ritual tersebut, serta berbagai pengalaman yang teringat dalam memori kemudian digambarkan kembali dalam lukisan. Karya-karya yang divisualkan adalah segala aktivitas yang terjadi dalam suatu upacara keagamaan di Flores Timur yang dikenal dengan sebutan Semana Santa. Ide penciptaan karya muncul dari pengalaman-pengalaman selama mengikuti upacara tersebut. Pengalaman yang telah terjadi selalu terekam dalam memori. Konsep perwujudan bermula dari pengalaman, pikiran dan perasaan terhadap ritual Semana Santa yang dimiliki. Perwujudan yang divisualkan dalam bentuk figuratif melalui karakter potret tokoh, ikon dan simbol-simbol yang berhubungan dengan ritual tertentu. Dari karakter tersebut kemudian diwujudkan dengan penggabungan atau peleburan sehingga menimbulkan kesan yang rasional. Kemudian proses perwujudannya diterapkan melalui teknik opaque dan teknik transparan pada kanvas. Dalam perwujudan tema lukisan ini dengan menggunakan bahan yang digunakan adalah spanram, kanvas, lem kayu dan cat. Sedangkan alat yang digunakan adalah gunteker, kamera, printer, pengaris, pensil warna, amplas, palet, kuas, ember, dan lap kain. Adapun beberapa hambatan yang dilalui dalam penyelesaian tugas akhir ini. Hambatannya adalah dari segi gagasan visual dan penulisan, yaitu menentukan peristiwa yang terdapat dalam ritual Semana Santa. Hambatan juga dialami dalam menentukan hasil akhir sebuah karya, di mana dalam prosesnya selalu ada keinginan untuk menambahkan aksen-aksen maupun objek tertentu, sehingga penentuan hasil akhir dari visualisasi karya yang diinginkan menjadi lebih lama. Namun dengan segala usaha dan bimbingan dari dosen, berbagai hambatan tersebut dapat diatasi. Selanjutnya beberapa poin penting tentang permasalahan yang harus dikemukakan dalam penutup ini adalah tentang karya yang tampilkan, di mana pada karya yang dihadirkan terdapat beberapa karya yang kurang maksimal maupun yang sudah sempurna atau optimal. Mengenai karya yang kurang optimal untuk tugas akhir ini adalah karya yang berjudul Reinha City, di mana penggunaan elemen berbentuk bulatan-bulatan masih belum maksimal. Selanjutnya mengenai karya yang sangat optimal adalah karya dengan judul Warning, di mana penggambaran visualnya yang pas sehingga objek utama dalam lukisan menjadi lebih muncul. Dari 20 karya yang tercipta, ada satu karya yang dianggap paling mewakili untuk mengungkapkan semua persoalan dalam tugas akhir ini adalah karya yang berjudul “Queen of The Kingdom Larantuka”. Karya ini memvisualisasikan figur Tuan Ma (Bunda Maria) dengan mengenakan sebuah mahkota kerajaan di atas kepalaNya. Hal ini menunjukan bahwa, selain telah menjadi ikon Semana Santa sejak 500 tahun silam, Tuan Ma merupakan pemimpin tertinggi, sekaligus menjadi Ibu bagi Kota Larantuka yang selalu setia melindungi baik dalam suka maupun duka. Secara teknik, penggunaan elemen berbentuk bulatan-bulatan pada figur sengaja diciptakan sehingga figur pada lukisan hanya bisa terlihat jelas dari kejauhan. Ini merupakan suatu ungkapan kerinduan terhadap Ibu yang saat ini dipisahkan oleh jarak dan waktu. Sehingga pesan dalam karya ini disampaikan kepada masyarakat terkhususnya yang saat ini berada di luar Kota Larantuka untuk tidak perna melupakan figur sang Ibu yang selalu setia menjaga dan mendoakan hingga saat ini. Karya-karya dalam tugas akhir ini dirasakan sudah mampu mewakili gagasan-gagasan untuk menjadikan karaketeristik Ritual Semana Santa di Larantuka sebagai ide penciptaan seni lukis, karena mampu membahas semua visual untuk memperkenalkan dan menginformasikan upacara Semana Santa kepada masyarakat yang lebih luas, serta mengungkapkan rasa kerinduan atas pengalaman-pengalaman yang sebelumnya perna mengikuti upacara tersebut. Jadi dengan kata lain dari ke 20 karya dalam tugas Akhir ini sudah memberikan banyak manfaat baik dalam proses pengerjaan hingga terselesaikannya karya-karya ini. Adapun manfaat yang dirasakan adalah terpenuhinya salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana seni. Manfaat lainnya adalah tercapainya kepuasan dalam diri sekaligus dapat mengembangkan potensi estetis terhadap pengolahan bentuk objek-objek religius di Flores Timur kedalam lukisan, serta menjadikan sarana kontemplasi (renungan) bagi penikmat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | Minat Utama Seni Lukis Program Studi Seni Rupa Murni Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta | ||||
Uncontrolled Keywords: | Ritual Semana Santa, Larantuka, aktivitas religi, lukisan, Flores Timur, gunteker, kamera, printer, pengaris, pensil warna, amplas, palet, kuas, ember, lap kain, Reinha City | ||||
Subjects: | Seni Murni > Seni Lukis | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Seni Murni > Seni Lukis | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 23 Sep 2015 06:13 | ||||
Last Modified: | 23 Sep 2015 06:13 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/601 |
Actions (login required)
View Item |