Mantodea

Kristanto, Agung Yunandi (2019) Mantodea. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

[img] Text
BAB I Agung.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB VI Agung.pdf

Download (220kB)
[img] Text
Full text Agung.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
JURNAL MANTODEA.pdf

Download (833kB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

MANTODEA merupakan judul dalam karya tari ini. Konsep yang dihadirkan merupakan visualisasi siklus kehidupan dan gerak-gerik Belalang Sembah. Kata MANTODEA diambil dari ordo mantodea. Ordo mantodea mengadaptasi dari bahasa Yunani yang berarti satu jenis Belalang Sembah. Siklus kehidupan yang divisualkan dalam karya tari ini yaitu Belalang Sembah dewasa hingga Nimfa (bayi Belalang Sembah). Gerak-gerik yang dihadirkan dalam karya tari ini adalah simbolisasi sikap Belalang Sembah disaat diam, gerakan merangkak dan gerakan ngoyok kanan dan kiri (badan seperti tertiup angin). Penggarapan karya tari yang berjudul MANTODEA menggunakan metode eksplorasi dan improvisasi dari siklus kehidupan dan gerak-gerik Belalang Sembah. Karya tari MANTODEA divisualisasikan dengan empat penari laki-laki dan satu penari perempuan. Musik yang digunakan dalam karya tari ini merupakan musik MIDI (Musical Instrument Digital Interface). Setting yang digunakan berupa kain dan bambu. Tata rias dan busana yang digunakan adalah garis tegas berwarna hijau dan busana yang digunakan adalah jumpsuit dengan motif garis vertikal-horizontal. Dalam penggarapan karya tari MANTODEA melalui pengalaman empiris penata terhadap Belalang Sembah. Penggarapan karya tari ini melalui proses atau metode ekplorasi. Proses atau metode eksplorasi digunakan karena obyek yang diambil merupakan gerakan Belalang Sembah (gerak-gerik dan siklusnya). Eksplorasi dan improvisasi yang dilakukan penata sejak tahun 2016 hingga saat ini. Eksplorasi dan improvisasi penata berawal dari pengamatan gerak-gerik Belalang Sembah, kemudian dilanjutkan dengan mengamati siklus kehidupan Belalang Sembah. Penyusunan koreografi MANTODEA mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan tersebut terdapat pada postur tubuh penata tari sendiri yang ternyata mirip Belalang Sembah sebagai obyek utama. Selain kemiripan postur tubuh yang sama penata juga tertarik dalam kehidupannya. Ketertarikan penata tari dalam kehidupan Belalang Sembah adalah kemandirian dan cinta sejati. Kemandirian disaat menjalani kehidupan. Cinta sejati disaat Belalang Sembah jantan rela mati demi membuahi sel telur. Melalui karya tari ini diharapkan mampu untuk belajar mandiri dan rela berkorban. Kata kunci: Belalang Sembah, eksplorasi, improvisasi, siklus kehidupan dan gerak-gerik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM
Kristanto, Agung Yunandinim1411512011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDDadijono, Darmawannidn0017096704
UNSPECIFIEDAlfirafindra, Rajanidn0001036503
Department: KODEPRODI91231#SENI TARI
Uncontrolled Keywords: Belalang Sembah, eksplorasi, improvisasi, siklus kehidupan dan gerak-gerik.
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: susilo SW wati
Date Deposited: 20 Jul 2020 07:16
Last Modified: 20 Jul 2020 07:17
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/6264

Actions (login required)

View Item View Item