Cynthia T. Kambuno, 1011322011 (2015) De Meo Zelotes. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
BAB 1.pdf Download (455kB) | Preview |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (809kB) | Request a copy |
||
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (696kB) | Request a copy |
||
|
Text
BAB 5.pdf Download (299kB) | Preview |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (392kB) | Request a copy |
Abstract
Karya tari berjudul De Meo Zelotes. De yang berarti “dari” dalam bahasa Portugis. Meo berarti Pemimpin atau Raja, adalah sebutan untuk penguasa dan orang yang berjasa atau seorang pahlawan, diambil dari bahasa Timor. Sedangkan Zelot berarti orang yang giat berjuang untuk kebebasan politik. Sebutan ini dulunya dipakai untuk menyebutkan orang yang menentang kuasa penjajah Romawi. Penata menginterpretasikan arti dari De Meo Zelotes berarti pahlawan dari kami orang-orang yang menentang ketidak adilan. Tambahan huruf es dari gabungan kata Zelot hanyalah untuk memuaskan penata sendiri yang menginginkan tambahan kata es yang tidak mempunyai makna spesifik dalam pengacuan judul karya ini. Tidak memungkinkan penggalan es sendiri mempunyai makna tersendiri dan sepanjang pengetahuan penata es adalah konsonan yang sering diucapkan orang spanyol sebelum mengawali kalimat yang hendak diucapkan. Karya ini menceritakan tentang perkembangan dan budaya masyarakat dari daerah Belu yang di mulai sejak kemerdekaan Timor Leste. Karya ini memberikan alur Flashback yang membuat penonton dapat merasakan masa-masa perjuangan seorang tokoh wanita bernama Rafu Letto. Karya ini mengambil tipe tari dramatik dan di pentaskan dalam auditorium seni pertunjukan dengan memperkuat suasana dari segi artistik pemanggungan. Ceritera mengenai salah satu Tokoh pelopor kemerdekaan Timor Leste inilah yang memegang peran penting dan merupakan inspirasi penata dalam menciptakan karya yang bertemakan perjuangan yang diselimuti budaya perpaduan timor dan TTU (Timor Tengah Utara) hingga Timor Leste. Perjuangan yang di maksud bukanlah lagi perjuangan dalam memperoleh kemerdekaan, namun perjuangan dalam mempertahankan apa yang telah di dapatkan saat ini. Dalam melakukan aktivitas harian masyarakat Belu, menunjukkan konflik dan gaya bergaul masyarakat yang masih nyata dan terjadi hingga saat ini. Karya tari De Meo Zelotes di tarikan oleh 11 orang penari (5 penari putra dan 6 penari putri), Ke sembilan penari dalam karya ini berperan sebagai prajurit Rafu Letto dengan dua orang tokoh yakni Tetua Adat dan Rafu Letto. Karya tari ini menggunakan properti Tihar dan Kelewang.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | Program Studi S-1 Penciptaan Tari Pada Fakultas Seni Pertunjukan | ||||
Uncontrolled Keywords: | Meo, Perjuangan, Ratu Letto, Zelotes, karya tari | ||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | ||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | ||||
Date Deposited: | 22 Oct 2015 04:40 | ||||
Last Modified: | 22 Oct 2015 06:24 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/686 |
Actions (login required)
View Item |